MEDIA NUCA – Perang tarbuka Israel – Palestina makin serius. Perhatian warga dunia kini tertuju ke sana.
Di Australia, ratusan orang mengikuti unjuk rasa mendukung Palestina di gedung Opera House Sydney.
Senin malam kemarin (09/10/2023), gedung Opera House di Sydney dan Gedung Parlemen di Canberra disinari dengan cahaya berwarna bendera Israel, yakni biru dan putih, sebagai bentuk solidaritas Australia terhadap Israel.
Sebaliknya, para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan seperti “Bebaskan Palestina”, sementara beberapa menyalakan flare.
Chris Mann, Premier atau kepala pemerintahan di negara bagian New South Wales mengutuk unjuk rasa tersebut, karena menanggapnya sebagi bentuk perayaan terhadap apa yang dialami oleh warga Israel.
Terpisah, militer Israel mengatakan pasukannya telah memegang kendali penuh atas seluruh komunitas di sepanjang perbatasan dengan Gaza, dua hari setelah serangan kelompok milisi Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara, pertempuran antara Tentara Israel dan para militan Palestina di sejumlah daerah pada Senin pagi telah “terisolasi”, kata juru bicara militer Israel.
Sejauh ini setidaknya 900 orang di Israel dilaporkan tewas akibat serangan Hamas. Sedangkan lebih dari 770 orang lainnya tewas di Gaza akibat serangan balasan Israel, termasuk perempuan dan anak-anak.
Selain itu, lebih dari 187.000 orang mengungsi di Gaza dan jumlahnya diperkirakan akan masih terus bertambah.
Menteri Pertahanan Israel memerintahkan “pengepungan total” terhadap Gaza.
Dua juta warga Palestina di wilayah yang dikuasai Hamas pun kini bersiap menghadapi kemungkinan adanya operasi darat oleh militer Israel.
Militer Israel juga menyebutkan bahwa serangan udara Israel di Jalur Gaza terus berlanjut sepanjang malam, dengan 200 sasaran yang diklaim tercapai.
Pihak Israel meminta agar masyarakat di Gaza untuk meninggalkan wilayah itu melalui kawasan perbatasan yang dikendalikan oleh Mesir.