Home ยป Fokus PGRI dan Pemerintah: Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Pendidikan

Fokus PGRI dan Pemerintah: Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Pendidikan

by Media Nuca

MEDIA NUCA โ€“ Perwakilan Bengkulu Tengah turut hadir dalam Kongres XXIII PGRI yang diselenggarakan pada Sabtu, (2/3/2024), di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Sebanyak 4 ribu guru dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul dalam acara prestisius ini.

Ketua PGRI Bengkulu Tengah, Supriyanto, S.Pd, didampingi Sekretaris PGRI Bengkulu Tengah, Suparman, menyaksikan secara aklamasi pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI.

Prof.Dr. Unifah Rosyidi terpilih memimpin organisasi ini, dengan kehadiran Presiden Jokowi sebagai pembukaan Kongres memberikan dampak positif kepada dunia pendidikan.

Supriyanto menilai kepemimpinan Prof.Dr. Unifah Rosyidi luar biasa, dengan program-program yang terus membantu para guru setiap tahunnya.

Kehadiran Presiden Jokowi menjadi dorongan bagi seluruh peserta, menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan Indonesia.

โ€œKepemimpinan beliau di PGRI sangat luar biasa, setiap tahunnya beliau punya program yang membantu para guru. Selain itu kehadiran Pak Jokowi sangat penting karena kehadiran beliau sangat memacu kita dan beliau sangat peduli kepada dunia pendidikan Indonesia,โ€ ungkap Supriyanto kepada awak media.

Menanggapi arah pembangunan pendidikan, Supriyanto menyatakan bahwa saat ini Pemerintah bersama PGRI fokus pada pembangunan sumber daya manusia, sejalan dengan pembangunan infrastruktur pendidikan.

โ€œKalau hari ini kita mulai fokus berinvestasi membangun sumber daya manusia, mudah-mudahan kita memetik hasilnya dalam 5, 10, 15 tahun yang akan datang. Oleh karena itu, bangsa kita perlu fokus menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni lewat dunia pendidikan,โ€ jelasnya.

Supriyanto juga menyoroti masa kejayaan Indonesia sebagai eksportir guru dan dosen ke negara tetangga pada masa pemerintahan Soekarno dan Soeharto. Dia menekankan perlunya kerja kolektif untuk mengembalikan kejayaan pendidikan Indonesia.

โ€œProblem kita saat ini adalah pengangkatan guru honorer menjadi guru tetap. Perlu adanya perhatian pada peningkatan kompetensi guru melalui kerjasama tanpa perlu saling menyalahkan,โ€ ujarnya.

Dalam konteks ini, Supriyanto berharap penerapan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) menjadi panduan bagi Pemerintah Pusat dan Daerah. Hal ini untuk memastikan terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar secara gratis.

โ€œKami di daerah menginginkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sekitar 20% dari Pusat diimplementasikan sesuai amanah undang-undang. Itulah yang kita perjuangkan di PGRI,โ€ tegasnya.

Supriyanto menegaskan bahwa PGRI bukanlah organisasi yang berafiliasi dengan partai politik manapun, meskipun agenda-acaranya bersamaan dengan agenda politik. Dia mengusulkan periode Kongres ini cukup 4 tahun untuk menghindari benturan dengan agenda politik pemilu.

โ€œMungkin itu solusi jalan keluarnya,โ€ tutup Supriyanto, merujuk pada usulan agar acara PGRI dilaksanakan sebelum atau setelah pemilu untuk menghindari interferensi politik dalam agenda pendidikan.(AD)

You may also like

Leave a Comment

TENTANG KAMI

MEDIA NUCA berfokus pada isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Media ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang relevan dan berimbang dari tingkat internasional, nasional, hingga tingkat lokal.

Feature Posts