MEDIA NUCA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada dalam jalur yang positif, dengan inflasi yang terkendali di angka 2,1%.
Hal tersebut disampaikannya dalam sarasehan yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) di Jakarta pada Rabu (2/10/2024).
Menko Airlangga membandingkan kondisi ekonomi saat ini dengan situasi pada tahun 2014, di mana meskipun pertumbuhan ekonomi mencapai 5%, inflasi melonjak hingga 8,5%, sementara tingkat suku bunga saat itu berkisar antara 12% hingga 18%.
Menurut Menko Airlangga, pencapaian ekonomi Indonesia yang stabil ini menjadi keuntungan bagi masyarakat, karena menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi berbagai sektor, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta kelas menengah.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah terus mendorong pertumbuhan UMKM melalui berbagai program, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan, serta peningkatan unit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 200 ribu unit.
“UMKM sangat penting karena mereka adalah bagian dari ekonomi kelas menengah, walaupun pengeluaran UMKM berkisar antara 2 hingga 9 juta rupiah. Kami menyebutnya sebagai expiring middle class, yaitu kelompok menengah yang rentan jatuh ke bawah. Oleh karena itu, desain jaring pengaman sosial sangat penting untuk menjaga agar kelas menengah ini tidak turun,” jelas Menko Airlangga.
Selain mendorong UMKM, Menko Airlangga juga menyoroti tiga mesin ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan nasional, yaitu revitalisasi ekonomi konvensional, digitalisasi, dan transisi energi.
Digitalisasi, menurutnya, merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital, dengan peran penting dari kecerdasan buatan (AI) dan semikonduktor. Ia juga mengajak KADIN untuk berkolaborasi dalam pengembangan AI dan semikonduktor, yang disebutnya sebagai “the next big thing.”
Dalam skala internasional, Menko Airlangga menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat posisi ekonomi Indonesia melalui sejumlah kesepakatan global, termasuk Digital Economic Framework Agreement, aksesi ke Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), dan Comprehensive Progressive Trans Pacific Partnership (CP-TPP).
Menko Airlangga mengharapkan KADIN dapat menjadi mitra strategis dalam proses ini, yang akan berlangsung selama 2 hingga 3 tahun ke depan.
Melalui sarasehan ini, Menko Airlangga juga mendengarkan aspirasi dari anggota KADIN pusat dan daerah, serta para undangan yang hadir.
Pemerintah, tambahnya, akan terus berupaya untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang diharapkan dapat mendukung pembangunan di berbagai daerah.
Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, digitalisasi, dan penguatan posisi Indonesia di kancah internasional, Menko Airlangga optimis bahwa perekonomian nasional akan terus tumbuh secara berkelanjutan.(AD)