MEDIA NUCA โ Apakah Anda pecinta kopi yang mencari pengalaman unik dan cita rasa yang memikat? Bang Mo, seorang ahli kopi, asal Cibal Manggarai, Flores NTT, dengan pengalaman lebih dari 7 tahun dalam dunia kopi, hadir untuk memenuhi kebutuhan kopi Anda. Dengan slogan โDo Koe Inung Kopi! KUDU WEKAR,โ Bang Mo mengajak Anda untuk menikmati sensasi memukau dari kopi berkualitas tinggi.
Perjalanan Kopi Bang Mo: Dari Barista Ke Kedai Kopi Jalanan
Bang Mo memulai perjalanan kopinya dari minat pada Latte Art dan sejak itu, ia telah memperdalam pengetahuannya tentang dunia kopi. Meskipun ada tantangan di sepanjang jalan, seperti kesulitan dalam membuat Latte Art, menyeduh dengan proses manual, sangrai tradisional dan modern, serta kesabaran dalam menyortir biji kopi, Bang Mo tetap semangat dan menikmati setiap momen.
Awalnya, Bang Mo terjun ke dunia kopi di Kota Gudeg Yogyakarta sebagai seorang barista. Namun, pada saat pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2019, Bang Mo mengambil langkah berani dengan membuka kedai kopi jalanan menggunakan motor.
Bahkan, ia pernah memiliki kesempatan untuk menyeduh kopi untuk Abdi Dalem di Kraton Yogyakarta Hadiningrat sebelum akhirnya pindah ke Ibukota. Meskipun pernah menghadapi kegagalan dalam membuka warung kopi di Jakarta, Bang Mo tidak menyerah. Dengan bertahap, ia memulai kembali usahanya di rumahnya di Jakarta. Produksi kopi dilakukan oleh Bang Mo di sela waktu libur kerja atau sebelum berangkat kerja, menunjukkan dedikasinya yang tinggi terhadap kopi.
Kopi dan Kombucha Bang Mo
Selain kopi, Bang Mo juga menghasilkan minuman Probiotik Kombucha yang menggunakan teh yang difermentasi dengan bakteri selama 2 minggu. Kopi dan Kombucha telah menjadi pewarna dalam keseharian Bang Mo, membutuhkan fokus dan ketelitian dalam proses produksinya.
Mengangkat Kopi Manggarai
Dalam event Festival Budaya Manggarai yang diselenggarakan oleh Komunitas Perempuan Manggarai di Anjungan NTT TMII, Bang Mo menampilkan kombucha yang menjadi favorit para tamu, serta kopi Arabika dan Robusta Manggarai. Dalam event ini, Bang Mo ingin memperkenalkan dan mengangkat kopi Manggarai agar dapat dinikmati oleh banyak orang, terutama oleh orang Manggarai yang hadir dalam acara tersebut.
Bang Mo percaya bahwa orang Manggarai harus menikmati kopi Manggarai dengan standar Coffee Shop yang sudah diakui di seluruh dunia, yaitu dengan metode Manual Brew.
Salah satu alasan Bang Mo memilih biji kopi dari daerah Manggarai adalah karena ia berasal dari sana. Selain itu, ia ingin mengangkat kopi Manggarai agar bisa dinikmati oleh banyak orang, terutama oleh orang Manggarai sendiri. Bang Mo ingin memastikan bahwa orang Manggarai harus minum kopi Manggarai yang berkualitas dengan standar Coffee Shop yang telah diterapkan di seluruh dunia.
Bang Mo ingin mengubah persepsi tentang kopi Manggarai yang sering kali hanya dikonsumsi dalam bentuk rumahan yang tidak memenuhi standar kualitas, dengan memberikan pengalaman kopi yang sesungguhnya.
Pada saat event festival seni budaya tersebut, Bang Mo melihat kekaguman orang-orang Manggarai yang merasakan keunikan rasa kopi yang ia sajikan, terutama bagi mereka yang terbiasa minum kopi rumahan yang tidak terkontrol proses sangraiannya. Bang Mo juga berdedikasi dalam memberikan edukasi tentang kopi Manggarai yang layak dikonsumsi dan aman bagi lambung.
Peran Bang Mo dalam Menghadirkan Cita Rasa Kopi Manggarai
Dalam perjalanannya, Bang Mo menemukan bahwa kunci dari cita rasa unik kopi Manggarai terletak pada peran tiga orang, yaitu petani kopi, roaster (pelaku sangrai kopi), dan barista (penyeduh kopi). Beruntungnya, Bang Mo memiliki peran ganda sebagai roaster dan barista. Sebelum kopi dinikmati, Bang Mo menentukan metode sangrai dan tingkat kematangan kopi yang sesuai. Kemudian, ia melakukan metode Cupping untuk menentukan metode penyeduhan yang tepat.
Latihan dan Dedikasi dalam Dunia Kopi
Meskipun terdengar rumit, Bang Mo meyakinkan pelanggannya bahwa dengan latihan yang cukup, semua itu bisa diatasi. Ia menekankan pentingnya latihan yang berulang-ulang untuk meraih keahlian dalam dunia kopi. Dalam proses sangrai kopi, Bang Mo sering kali menggunakan level medium hingga pecahan pertama (First Crack) dengan durasi sekitar 13-18 menit menggunakan alat roasting manual berkapasitas 2 kg.
Setelah proses sangrai selesai, Bang Mo memberikan waktu istirahat selama 7 hingga 14 hari pada biji kopi, dengan melakukan pengontrolan yang cermat. Setelah melalui proses istirahat (resting), kopi siap diseduh menggunakan metode Tubruk, V60 Filter, atau Aeropress.
Konsep yang selalu diusung oleh Bang Mo adalah Fresh Brew, di mana biji kopi digiling tepat sebelum diseduh dengan suhu air sekitar 90-95 derajat Celsius.
Meskipun prosesnya terlihat rumit, Bang Mo mengundang Anda untuk menikmati kopi bersamanya. Ilmu yang ia miliki tentang kopi akan dia bagikan dengan senang hati, dan Anda hanya perlu membayar untuk kopi yang Anda nikmati.
Jadi, tunggu apalagi? Segera kunjungi Instagram @damoosez untuk informasi lebih lanjut. Bergabunglah dengan Bang Mo dalam petualangan kopi Manggarai yang luar biasa, dan rasakan kelezatan kopi Manggarai yang memikat. (AD)