MEDIA NUCA – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengumumkan mundur dalam pencalonan sebagai calon presiden di Pilpres Amerika Serikat 2024 yang bakal digelar pada 5 November mendatang.
Dalam surat yang diunggah di akun resmi X miliknya @joebiden (22/7/2024), Presiden AS itu menyampaikan bahwa keputusan tersebut merupakan yang terbaik bagi Partai Demokrat selaku partai pengusungnya dan juga bagi negara.
“Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani sebagai Presiden Anda,” tulis Biden.
Biden menyebut bahwa ia awalnya berniat bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai presiden Amerika Serikat selama empat tahun lagi. Namun, ia menjelaskan pilihan untuk mundur menjadi keputusan yang tepat untuk diambilnya saat ini.
“Meskipun sudah menjadi niat saya untuk mencalonkan diri kembali, saya percaya itu adalah yang terbaik bagi partai saya dan negara saya untuk saya mundur dan hanya fokus pada menunaikan tugas saya sebagai Presiden untuk sisa masa jabatan saya,” tandas Biden.
Dalam keterangannya itu juga Biden membeberkan capaiannya selama ia memimpin adikuasa itu dalam empat tahun terakhir.
Biden juga berterima kasih kepada Kamala Haris selaku wakil presidennya dan mengumumkan dukungannya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Di pihak lain, Kamala memuji sikap Biden sebagai bentuk patriotik. Ia mengaku terhormat bisa mendapatkan dukungan dari Biden. Dia lantas bertekad bisa mengalahkan Donald Trump dalam gelaran pemilihan Presiden AS mendatang.
Terkait pengunduran diri tiba-tiba Biden ini, Time menyebut bahwa Sejak debat 27 Juni lalu melawan Trump yang memperdalam pertanyaan tentang ketajaman mental Presiden dan kemampuannya untuk berkampanye dan memerintah, puluhan pejabat terpilih partai pengusung sebetulnya telah mendesak Biden (81), untuk mundur, namun ia bersikeras menentang seruan itu dan menentang pemberontakan tersebut.
Akan tetapi, sikap keras kepala Biden itu tidak konsisten dengan kenyataan di lapangan. Berdasarkan jajak pendapat oleh Associated Press-NORC musim panas lalu diperlihatkan bahwa 77% orang dewasa percaya Biden terlalu tua untuk memerintah secara efektif melalui masa jabatan kedua.
Perdebatan dengan Trump memperkuat persepsi itu. Demokrat terguncang menyaksikan Biden tersandung, mencampuradukkan nama dan tokoh, kehilangan pemikirannya, gagal menangkis kebohongan Trump atau memberikan deskripsi yang koheren tentang narasi debat itu.
Akhirnya pada hari-hari dan minggu-minggu belakangan, semakin banyak anggota parlemen dan penyantun partai Demokrat membunyikan alarm memperingatkan bahwa Biden kemungkinan akan kalah pada November dan berpotensi menyeret kekalahan bagi kandidat partai di seluruh negeri dan posisi DPR dan Senat dikuasai oleh Partai Republik.
Untuk pertimbangan itulah Biden akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari Pilpres AS 2024 dan mendukung Kamala Haris, wakilnya dari Partai Demokrat, untuk maju melawan Trump.