MEDIA NUCA โ Seekor anjing liar telah menggigit 14 warga di Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali. Dalam respons cepat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangli segera menyuntik vaksin anti-rabies kepada para korban.
Insiden ini terjadi pada Minggu (18/6/2023) dan dikonfirmasi oleh Kepala Dinkes Bangli, Nyoman Arsana. Ia mengungkapkan bahwa seluruh korban gigitan anjing liar tersebut sudah mendapatkan penanganan di puskesmas setempat.
โSaya bersyukur bahwa belasan warga korban gigitan anjing telah menerima vaksin anti-rabies di Puskesmas Kintamani. Awalnya, kami menerima laporan tentang enam orang yang tergigit anjing liar, tetapi setelah dilakukan pengecekan, terdapat 14 orang yang terkena gigitan,โ ungkap Arsana, mengutip dari detik.com, pada Selasa (20/6/2023).
Melihat meningkatnya kekhawatiran akan penularan rabies di wilayah tersebut, Arsana telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan penyisiran dan pelacakan terhadap anjing-anjing yang diduga terinfeksi rabies.
Anjing liar yang menggigit 14 warga telah diambil sampel otaknya dan saat ini sedang diperiksa di Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.
Mayoritas warga yang menjadi korban gigitan adalah dewasa dan mereka mengalami luka di kaki dan tangan. Diharapkan, kasus gigitan anjing liar ini tidak akan menimbulkan korban jiwa.
โArsana menambahkan, โKami telah menangani kasus ini sesuai dengan petunjuk standar nasional dan provinsi. Pertama-tama, luka harus dibersihkan sebelum divaksin.โ
Menurut informasi yang diperoleh dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Bangli, kejadian gigitan anjing rabies paling sering terjadi di Kecamatan Kintamani. Selama tahun lalu, tercatat 70 kasus gigitan anjing yang terkonfirmasi positif mengidap rabies.
Hingga saat ini, belum ada korban jiwa akibat gigitan anjing rabies tahun ini, tetapi demi tindakan pencegahan yang lebih baik, Arsana bekerja sama dengan Dinas Pertanian dalam upaya penanggulangan, termasuk memberikan edukasi mengenai hewan penular rabies (HPR).
โMudah-mudahan tidak ada lagi korban jiwa akibat rabies. Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk menangani masalah anjing ini. Sementara itu, Dinkes terus menyosialisasikan langkah-langkah pencegahan hingga penanganannya,โ tutup Arsana.