MEDIA NUCA โ Aipda JPH, seorang anggota Polsek Stabat, terlibat dalam kasus jaringan peredaran judi togel yang diungkap oleh personel Denintel.
Dalam pengungkapan ini, Aipda JPH ditangkap bersama tiga warga sipil lainnya, Abdul Ari, Agus Sari, dan Supriatin, yang diduga menjadi koordinator lapangan (korlap) judi togel di wilayah Langkat, Sumatera Utara.
Video pengakuan Supriatin menjadi sorotan ketika ia mengungkapkan bahwa ada oknum TNI dan polisi yang menerima setoran dari praktik perjudian togel tersebut.
Supriatin, yang ditangkap oleh personel Denintel di Desa Wonosari pada Sabtu (12/8) malam, mengaku memberikan uang koordinasi kepada oknum polisi dengan inisial Aipda JPH.
Dalam pengakuan Supriatin, uang koordinasi senilai Rp 25 juta per bulan dikirim melalui rekening BRI atas nama LS pada 7 Agustus 2023.
Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil dari upaya Denintel dalam mengungkap jaringan peredaran judi togel di Langkat.
Tiga warga sipil dan oknum polisi yang terlibat dalam kasus ini berhasil diamankan. Pihak berwenang tengah melakukan pemeriksaan terhadap Aipda JPH di Propam Polres Langkat untuk mengungkap lebih lanjut mengenai perannya dalam praktik perjudian togel tersebut.
Kasi Humas Polres Langkat, AKP Yudianto, menyatakan bahwa Aipda JPH adalah anggota Polsek Stabat dan sedang menjalani pemeriksaan di Propam Polres Langkat.
Namun, Yudi enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai apakah Aipda JPH menerima setoran dari praktik perjudian togel atau tidak. Dia mengatakan bahwa informasi lebih lanjut akan diungkap setelah hasil pemeriksaan dari Propam Polres Langkat.
Kasus ini mencuat setelah video pengakuan Supriatin viral di media sosial, membuka tabir tentang keterlibatan anggota kepolisian dalam jaringan judi togel di wilayah Langkat.
Penangkapan Aipda JPH dan tiga warga sipil ini menjadi sorotan masyarakat dan pihak berwenang sedang berusaha untuk mengungkap lebih banyak detail terkait kasus ini. (AD)