MEDIA NUCA – Konflik Israel dan Palestina kembali memanas. Baru-baru ini, pemerintah Israel telah menyatakan perang terbuka usai Hamas meluncurkan 5.000 roket dan serangan dengan pasukan darat.
Israel melakukan serangan balik ke Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023). Tercatat, setidaknya terdapat 232 warga Palestina tewas dan ribuan luka-luka akibat serangan udara Israel tersebut.
Tak hanya itu, rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza ikut terdampak serangan.
“Setidaknya satu rudal Israel menghantam Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, menewaskan seorang pekerja dan melukai beberapa orang lainnya, serta menyebabkan kerusakan pada peralatan rumah sakit yang vital,” tulis WAFA.
Staf lokal MER-C (Medical Emergency Rescue Committe), sebuah LSM dari Indonesia untuk Palestina, menjadi salah satu korban tewas akibat serangan.
Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad mengatakan, korban bernama Abu Romzi adalah staf lokal Palestina yang telah bekerja sama sejak tahun 2011.
“Iya korban tewas itu namanya Abu Romzi, itu salah satu staf lokal kita yang sudah bekerja sama kita itu sejak tahun 2011 sampai hari ini jadi korban beliau itu,” kata Sarbini ketika dihubungi, Minggu (8/10/2023).
Sarbini mengungkapkan, kondisi RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina yang didirikan sejak 2011 sekarang mengalami kerusakan pada bagian plafon dan pusat gas. Namun, sampai saat ini pelayanan masih berjalan.
“Cuma plafon doang yang ada jatuh-jatuh. Sama rusak pusat gas untuk Rumah Sakit, tapi sudah diperbaiki,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sarbini mengatakan, Wisma dr. Joserizal Jurnalis juga terdampak serangan Israel ke Gaza.
“Tempat nginap relawan MER-C di situ. Nah, itu kena berdampak juga itu tapi enggak terlalu berat. Plafon (jatuh), ada kaca pecah,” katanya.
Menyikapi kejadian ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengaku prihatin atas eskalasi konflik yang terjadi di Jalur Gaza dan mendesak agar konflik antara Palestina dan Israel segera dihentikan, guna menghindari bertambahnya korban.