MEDIA NUCA โ Sebuah kejadian tragis menimpa seorang siswa berinisial MH (14 tahun) di MAN 1 Medan pada Kamis (23/11/2023). MH mengalami penculikan, penganiayaan, hingga dipaksa minum air liur 20 orang dan perlakuan tidak manusiawi yang membuatnya ingin pindah dari sekolah.
Menurut keterangan ibunya, Khairani, keinginan MH untuk pindah sekolah sudah muncul beberapa hari sebelum kejadian tersebut. MH merasa kesulitan mengikuti pelajaran umum seperti fisika dan kimia di MAN 1 Medan.
Khairani berusaha memberikan solusi dengan menawarkan bantuan guru les, namun ternyata, kondisi lebih serius dari itu.
โKetika saya tanya apakah dia dibully, dia enggan cerita. Kami belum sempat datang ke sekolah untuk menanyakan hal itu, karena waktu itu suami saya sedang dinas di Bandung,โ ungkap Khairani, seperti dikutip dari Kumparan, Selasa (28/11/2023).
Kejadian tragis tersebut terjadi ketika suami Khairani sudah kembali dari dinas. Pelaku penganiayaan dan penculikan ternyata adalah siswa dan alumni dari MAN 1 Medan.
Khairani pun merasa sangat terpukul dan mempertanyakan pendidikan apa yang diterima di MAN 1 Medan sehingga menghasilkan perbuatan sadis seperti itu.
โMereka yang menyiksa anak saya adalah siswa dan mantan siswa MAN 1. Saya berpikir, apa yang terjadi di MAN 1 ini? Korban anak saya siswa MAN 1, semua siswa MAN 1. Apa yang dididik MAN 1 sehingga begini sadisnya?โ tegas Khairani.
Dalam tanggapannya, Kepala Sekolah MAN 1 Medan, Reza Faisal, menyatakan penyesalan atas kejadian tersebut.
Ia juga mengonfirmasi bahwa pihak sekolah akan membentuk tim untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang tua MH.
โKami menyesalkan kejadian ini dan telah mengunjungi keluarga untuk menyampaikan rasa prihatin kami. Kami akan membentuk tim untuk membantu menelusuri kejadian ini, termasuk siapa saja yang terlibat,โ ujar Reza Faisal.
Kejadian ini menyoroti perlunya perhatian serius terhadap keamanan dan kesejahteraan siswa di lingkungan sekolah serta menegaskan pentingnya peran aktif pihak sekolah dalam mengatasi masalah kekerasan di kalangan siswa.(AD)