MEDIA NUCA – Geger, kerangka manusia ditemukan dalam sebuah peristiwa kebakaran rumah yang terjadi di Kampung Niu, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, NTT.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Selasa (29/11/2023) sekitar pukul 23.00 Wita.
Diketahui, rumah semi-permanen berukuran 6 x 8 M² tersebut milik seorang warga bernama Ismail.
Menurut keterangan dari seorang saksi mata, sekitar pukul 23.00 Wita dari rumah tempat tinggal saksi melihat kobaran api di rumah Ismail, lalu Ia menyampaikan peristiwa itu ke ayah kandungnya untuk memanggil bantuan.
Saksi juga mendapati anak dari pemilik rumah, bernama Sismaliani, berada di luar rumah dalam posisi duduk dengan kondisi kaki terbakar pada bagian kiri dan lebam pada bagian kelopak mata kiri.
Saksi kemudian membawa anak tersebut ke rumahnya, sedangkan ayah saksi berteriak meminta pertolongan kepada tetangga.
Sebelum sempat ditolong warga kondisi rumah sudah habis dilalap api. Warga kemudian melaporkan penemuan kerangka manusia yang hangus terbakar dan tak dapat dikenali lagi.
Melansir TribunFlores, seorang warga bernama Ano, menyebutkan korban yang tewas terbakar dalam rumah tersebut merupakan istri dari pemilik rumah yang sengaja dibakar sekaligus dengan rumah oleh suaminya sendiri.
“Rumahnya dekat sekolah, dia bakar sendiri istrinya,” ucap Ano, dilansir TribunFlores, Rabu (29/11/2023) siang.
Sementara itu, Kapolsek Reok, Komang Agus Budiawan membenarkan adanya penemuan kerangka manusia terbakar di lokasi kejadian ditemukan.
Namun kerangka yang diduga manusia itu belum teridentifikasi apakah Ismail atau kerangka istrinya Fitriani.
“Dari hasil olah TKP awal ditemukan satu kerangka manusia yang telah terbakar dan tidak dapat dikenali,” ujar dia.
“Dengan adanya kerangka manusia yang terbakar, belum dapat dipastikan kerangka tersebut adalah kerangka dari saudara Ismail ataukah kerangka dari istri Ismail atas nama Fitriani seorang perempuan alamat Kampung Niu, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai,” sambungnya.
Anak pemilik rumah, Sismaliani, sampai saat ini juga belum bisa dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut karena masih mendapat pelayanan medis.
Kerugian material akibat musibah tersebut diperkirakan mencapai Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah).
