MEDIA NUCA โ Para kepala Program Pangan Dunia, UNICEF, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah bersatu untuk meminta akses yang lebih besar ke Gaza, menyoroti keadaan darurat kemanusiaan yang melibatkan penduduk yang terluka, sakit, dan kelaparan.
Dilansir dari Vatican News, pada tanggal 15 Januari 2024, lembaga kemanusiaan tersebut mengeluarkan pernyataan pers bersama yang menegaskan perlunya โakses bantuan yang lebih aman dan lebih banyak jalur pasokan.โ
Rute masuk yang terbatas dan pembatasan saat ini telah memperlambat upaya membawa makanan dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan ke Gaza, menciptakan krisis kesehatan dan kemanusiaan yang semakin parah.
Pernyataan tersebut mencatat penyebaran malnutrisi di daerah utara Gaza, di mana kekurangan makanan, air bersih, dan bantuan medis sangat parah.
Upaya untuk mendirikan titik layanan bagi orang yang membutuhkan terhambat oleh serangan bom dan perubahan garis depan pertempuran yang terus berubah.
Lebih dari 335.000 anak di bawah usia 5 tahun di Gaza berada pada risiko tertinggi mengalami malnutrisi yang mengancam jiwa.
Infrastruktur yang hancur dan ketidakmampuan untuk mendapatkan makanan menciptakan ketergantungan total pada bantuan luar. Agensi PBB dan mitranya telah berusaha membantu sistem kesehatan di Gaza dengan menyediakan peralatan medis, obat-obatan, bahan bakar, dan koordinasi tim medis darurat.
Dalam wawancara dengan Juru Bicara WHO, Tarik Jasarevic, situasi kesehatan di Gaza dijelaskan sebagai sangat kacau, dengan layanan kesehatan yang semakin terbatas dan banyak orang yang membutuhkan perawatan.
Dengan hanya 15 dari 36 rumah sakit yang berfungsi sebagian, kekurangan bahan bakar, listrik, air bersih, dan persediaan medis, situasinya semakin tragis. Lebih dari 24.000 orang telah tewas, termasuk 70% perempuan dan anak-anak.
WHO dan UNICEF mendesak untuk gencatan senjata kemanusiaan agar operasi kemanusiaan besar dapat dilaksanakan. Mereka menyoroti bahwa setiap hari kehilangan nyawa tak bersalah terus berlanjut, dengan lebih dari 1% populasi Gaza sudah terbunuh.
Mendesaknya gencatan senjata dianggap sebagai solusi terbaik untuk menyelamatkan nyawa, dan mereka membutuhkan dukungan global untuk mencapai ruang kemanusiaan yang diperlukan di Gaza.(AD)
