MEDIA NUCA – Belum jelas isu apakah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mundur dari kabinet Indonesia Maju, kini Menteri PUPR juga diisukan akan mengundurkan diri.
Isu mundurnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memang sudah lama dibicarakan.
Hal itu diungkapkan oleh Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri, dalam sebuah kesempatan. Faisal mengaku dirinya mengajak sejumlah menteri mundur dari Kabinet Indonesia Maju dengan alasan bahwa Presiden Jokowi dianggap tidak netral dalam pemilu.
Menurut Faisal Basri, yang paling siap mundur adalah para teknokrat seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang kuat memegang prinsip. Total disebut ada 15 menteri yang kemungkinan mundur, yang merupakan teknokrat (bukan dari partai) atau yang berasal dari partai oposisi.
“Saya ngobrol-ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai dan macam-macam, nah muncul katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran ini ya karena ini sudah beyond akal sehat begitu,” kata Faisal Basri, pada Kamis (18/01/2024).
Meskipun demikian, sama seperti isu mundurnya Sri Mulyani dari Kabinet dibantah istana, isu mundurnya Menteri PUPR juga dibantah pihak Kementerian terkait.
Sekretaris Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengaku baru mendengar kabar tersebut dari wartawan. Ia sendiri mengaku belum bertemu dengan Basuki.
“Enggak ada, saya belum pernah dengar dari Pak Menteri,” ucap Zainal kepada media daat ditemui di Senayan, Jakarta pada Kamis (18/01/2024).
Zainal juga beranggapan bahwa isu semacam itu lumrah dalam perhelatan politik besar seperti pilpres ini.