Home ยป Dampak Molornya Perbaikan Irigasi: 451 KK Petani di Manggarai Barat Terkena Dampak

Dampak Molornya Perbaikan Irigasi: 451 KK Petani di Manggarai Barat Terkena Dampak

by Media Nuca

MEDIA NUCA โ€“ Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), berada dalam ancaman serius akibat molornya perbaikan saluran irigasi yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT.

Hingga kini, ribuan hektar sawah di wilayah tersebut tidak dapat ditanami karena proyek perbaikan yang semestinya selesai pada akhir Desember 2023, kini diperpanjang selama 90 hari atau tiga bulan ke depan.

Salah satu titik fokus perbaikan adalah irigasi Nggorang, Sungai Wae Mese di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo. Sebanyak 451 Kepala Keluarga (KK) berstatus petani terkena dampak karena sawah mereka tidak menerima aliran air dari irigasi yang sedang diperbaiki.

Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, mengestimasi bahwa dampak perpanjangan perbaikan saluran irigasi ini dapat mencapai ribuan warga.

โ€œBisa dibayangkan kalau satu kepala keluarga terdiri dari empat orang dalam satu keluarga, misalnya saja suami, istri, dan dua anak. 451 dikalikan empat sama dengan 1.804 orang. Kondisi ini baru satu desa, dan masih ada tiga desa lainnya yang terkena dampak dari pelaksanaan pekerjaan ini,โ€ ujar Weng pada Senin, 22 Januari 2024.

Menanggapi situasi ini, Weng telah menginstruksikan Satgas Ketahanan Pangan untuk segera mengecek kondisi di lapangan dan mengumpulkan data mengenai warga yang terdampak perbaikan saluran irigasi.

โ€œTim Satgas Ketahanan Pangan segera turun mengecek data di lapangan untuk mengetahui kepastian data yang terkena dampak akibat perpanjang pengerjaan saluran irigasi ini,โ€ tegasnya.

Saat ini, sudah ada laporan perpanjangan perbaikan irigasi dari Pemerintah Desa Nggorang, dan permohonan bantuan beras dari warga terdampak. Weng meminta agar Satgas Ketahanan Pangan merespons dengan cepat.

โ€œSudah adanya laporan yang disampaikan oleh Kepala Desa Nggorang tentang perpanjangan pengerjaan saluran irigasi Nggorang Wae Mese. Juga ada permohonan bantuan beras karena petani gagal tanam akibat pengerjaan irigasi tersebut. Ini harus direspon cepat oleh Satgas Ketahanan Pangan,โ€ ungkapnya.

Sebelumnya, Satgas Ketahanan Pangan telah menerima permohonan bantuan beras dari kepala Desa Nggorang, bersama dengan surat laporan terkait perpanjangan pengerjaan irigasi di wilayah tersebut.

Surat itu ditujukan kepada empat kepala Desa di Kecamatan Komodo yang juga terkena dampak perbaikan saluran irigasi.

Weng menyatakan bahwa sebagai pemerintah, mereka tidak bisa tinggal diam dan saling menyalahkan. Ia mendesak Satgas untuk merespons cepat, berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Bulog, dan memperhatikan regulasi yang ada.

Situasi serupa juga terjadi di Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, di mana ribuan hektar sawah belum bisa ditanam karena perbaikan saluran irigasi tak kunjung selesai sesuai target pada akhir Desember 2023. Para petani di sana sudah tidak menanam sawahnya sejak dimulainya proyek perbaikan irigasi tahun lalu.(AD)

You may also like

Leave a Comment

TENTANG KAMI

MEDIA NUCA berfokus pada isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Media ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang relevan dan berimbang dari tingkat internasional, nasional, hingga tingkat lokal.

Feature Posts