MEDIA NUCA โ Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X), yang juga merupakan Raja Keraton Yogyakarta, mengkonfirmasi bahwa ia diminta untuk menjembatani pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Dalam keterangannya kepada wartawan, seperti dikutip dari Kumparan, di Kepatihan Pemda DIY pada Senin (12/2/2024), Sultan HB X menyatakan, โBetul (diminta menjembatani), tapi kan saya nunggu Presiden, saya akan menjembatani, terserah Presiden itu saja (selanjutnya).โ
Sultan menyatakan kesiapannya untuk membantu jika Presiden memerlukan bantuannya dalam menjembatani pertemuan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa jika Presiden tidak memerlukan bantuannya, itu tidak menjadi masalah.
โYa, nunggu kalau memang Presiden memerlukan, saya bersedia, kan hanya itu. Kalau enggak, ya nggak papa,โ jelasnya.
Sultan juga menekankan bahwa inisiatif untuk menjembatani pertemuan ini bukan datang dari dirinya.
โYa, berarti bukan saya yang ambil inisiatif, to yang ambil inisiatif Bapak Presiden sendiri. Ya, terserah Bapak Presiden mau ketemu Mbak Mega yang saya fasilitasi nggak?โ ujarnya.
Meskipun bersedia menjembatani, Sultan menegaskan bahwa dirinya bersifat pasif dalam hal ini.
โKalau bisa ketemu sendiri, ya syukur, tapi kalau saya kan sifatnya pasif,โ tambahnya.
โLha kalau Presiden nggak โtolong mbok saya diantarโ, misalnya gitu, nggak ada ya enggak to, terserah bapak presiden sendiri. Saya kan pasif, bukan ngoyak-ngoyak (ngejar-ngejar) gitu lho,โ pungkasnya.
Sebelumnya, pakar hankam dan militer Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan percakapannya dengan Sultan HB X, di mana Sultan menyampaikan pertanyaan Presiden Jokowi terkait aksi kritik UGM dan nasihat agar Jokowi menjaga hubungan baik dengan Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan tersebut menandai dinamika politik yang menarik, di mana seorang pemimpin daerah turut terlibat dalam upaya menjembatani hubungan politik nasional.(AD)