MEDIA NUCA โ Dalam suasana politik yang penuh gejolak, Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Fahri Hamzah, menyuarakan kebutuhan akan rekonsiliasi di tengah masyarakat.
Sebagai anggota Reformasi 1998, Fahri Hamzah mengungkapkan pemahamannya terhadap perasaan sulit yang dialami oleh Prabowo Subianto, yang seolah-olah harus bertanggung jawab sepenuhnya atas dosa-dosa rezim Orde Baru.
Fahri Hamzah dengan tegas menyatakan pengertian terhadap perasaan Prabowo yang telah menelan pahitnya semua tuduhan sepanjang masa, tanpa pernah memberontak atau merendahkan TNI. Ia memuji kesetiaan Prabowo yang telah teruji sepanjang perjalanannya.
โSekarang, Prabowo dihadapkan pada rekonsiliasi, dan sebagai bagian dari bangsa ini, kita semua perlu menerima proses ini dengan tangan terbuka,โ ujar Fahri Hamzah pada Kamis (29/2/2024).
Fahri Hamzah bahkan mengungkapkan bahwa dirinya secara pribadi telah mendengar dan mengetahui secara dekat apa yang sebenarnya dialami oleh Prabowo Subianto.
Menurutnya, segala tuduhan yang menghantui Prabowo adalah fitnah, dan mungkin itulah yang menjadikan Prabowo sebagai โtumbalโ yang baik untuk kepentingan negara.
โPrabowo dengan tulus mengatakan, โBaiklah, saya yang mengalah.โ Ia telah menelan segala fitnah selama seperempat abad lamanya,โ ungkap Fahri Hamzah, merujuk pada pernyataan Prabowo.
Menurut politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, jika tidak ada halangan, Prabowo akan segera dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8.
Dalam skenario ini, Joko Widodo (Jokowi) akan menempati posisi Panglima Tertinggi Militer, Kepala Negara, dan Kepala Pemerintahan, sementara Prabowo melengkapi peran Jokowi dengan penghargaan militer.
โMari kita sambut rekonsiliasi ini! Bangsa ini harus melepaskan beban masa lalunya agar langkahnya lebih ringan ke depan. Kita ingin menjadi negara besar yang memimpin dalam perdamaian abadi dan keadilan sosial, sesuai dengan amanat pendiri bangsa,โ pungkas Fahri Hamzah dengan penuh semangat.(AD)
