MEDIA NUCA โ Setelah sempat diisukan akan meniadakan Ramadhan agar tak mengganggu perang, otoritas Israel kini lebih lunak.
Yerusalem dikabarkan akan mengizinkan umat Muslim untuk tetap mengakses Masjid Al-Aqsa di bulan Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya.
โRamadhan adalah bulan suci bagi umat Islam, kesuciannya akan dijunjung tinggi tahun ini, seperti yang dilakukan setiap tahun,โ ungkap Pemerintah Israel setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan dengan semua badan keamanan pada, Selasa (5/3).
Koordinator Perdana Menteri Israel pada Selasa (5/3) sore menyatakan bahwa Israel akan mengizinkan Masjid Al-Aqsa selama satu minggu pertama Ramadhan.
โPada minggu pertama Ramadhan, jemaah akan diizinkan untuk memasuki Temple Mount, dalam jumlah yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kemudian setiap minggu akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan, lalu keputusan akan diambil sesuai dengan itu,โ jelas otoritas Israel sebagaimana dikutip AFP.
Berdasarkan pernyataan tersebut, pihak Israel memastikan akan melakukan evaluasi selama seminggu pertama untuk mengambil keputusan berikutnya.
Perubahan sikap Israel ini terjadi beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) menyerukan agar Israel mengizinkan umat Muslim beribadah di Al-Aqsa saat Ramadhan, meskipun pihak AS memahami situasi Israel.
โIni bukan hanya masalah memberikan kebebasan beragama yang layak mereka dapatkan. Ini juga merupakan masalah yang secara langsung penting bagi keamanan Israel,โ kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.