MEDIA NUCA โ Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump unggul atas capres dari Partai Demokrat Kamala Harris dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) tahun 2024.
Sementara, pada Rabu (06/11), Trump meraih 276 suara elektoral (55,76%), sedangkan saingannya, Kamala meraup 219 suara elektoral (44,24%). Selisih suara sementara adalah sekitar 11,52% dan masih terus bergerak di mana Trump terus memimpin.
Lantas apa yang membuat mantan Presiden berusia 78 tahun tersebut kembali terpilih di pilpres AS tahun ini? Berikut sejumlah hal yang disinyalir membuat Trump unggul atas Kamala Harris.
Pertama-tama data menunjukkan beberapa isu teratas yang dianggap penting oleh warga AS dalam memutuskan siapa presiden mereka di pilpres tahun ini. Isu-isu tersebut di antaranya adalah: Ekonomi (32 persen), Imigrasi (11 persen), Aborsi (14 persen), Demokrasi (34 persen), dan Kebijakan luar negeri (4 persen).
Trump unggul di beberapa isu tersebut, antara lain: Pertama isu ekonomi. Hitung cepat (exit poll) dari Edison Research yang dikutip Reuters pada Rabu (6/11/2024) menyebut bahwa 52 persen pemilih di AS lebih percaya Trump menangani isu ekonomi ketimbang Kamala Harris (46 persen).
Kedua adalah angka kepercayaan publik. Saat ini, Trump menarik 46 persen pemilih dengan pandangan baik terhadapnya ketimbang saat pilpres AS 2020.
Trump hanya terpaut di belakang Harris dalam isu aborsi. Sebanyak 45 persen responden percaya Trump dapat mengatasai isu aborsi, tetapi Harris memperoleh kepercayaan masyarakat dalam isu tersebut sebanyak 49 persen.
Hal ini diduga ada kaitannya dengan komposisi pemilih AS tahun ini di mana keterlibatan perempuan lebih besar daripada pria.
Di pemilihan presiden kali ini, 53 persen pemilih adalah perempuan, naik satu persen dari pilpres AS 2020. Pemilih pria berjumlah 47 persen, turun dari 48 persen empat tahun lalu.