MEDIA NUCA โ Saat serah terima jabatan di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima pesan penting dari Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) yang juga mantan Menteri ATR/BPN, Marsekal Purn Hadi Tjahjanto.
Dalam pertemuan tersebut, Hadi Tjahjanto menekankan pentingnya komitmen AHY dalam memberantas mafia tanah. Menurut Hadi, fokus utama saat ini adalah untuk menggebuk mafia tanah, dan AHY diminta untuk tidak takut menghadapi mereka.
โMafia tanah dengan itu saya sampaikan adalah fokus yang utama, gebuk mafia tanah, nggak usah takut,โ kata Hadi kepada AHY, Rabu (21/2/2024).
Salah satu langkah kunci yang disarankan oleh Hadi Tjahjanto dalam upaya memberantas mafia tanah adalah melalui sertifikasi tanah. Dengan sertifikasi, pemilik tanah menjadi jelas dan tidak dapat digugat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Di Kementerian ATR/BPN, terdapat program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL), yang dianggap Hadi sebagai salah satu kunci untuk mengatasi masalah tersebut.
โSertifikasi tanah justru salah satu kunci untuk gebuk mafia tanah,โ ujar Hadi.
Selain itu, Hadi juga menyebutkan beberapa tugas yang harus dilanjutkan oleh AHY, di antaranya adalah mencapai target 120 Kota/Kabupaten Lengkap pada tahun 2024.
Tugas lainnya termasuk menyelesaikan program PTSL dengan mencapai 120 juta bidang tanah yang terdaftar. Selain itu, revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 terkait dengan memberikan hak kepada pengusaha untuk carbon trading juga menjadi salah satu prioritas.
โKemudian berikutnya adalah pengadaan bank tanah juga harus segera dilanjutkan untuk mencapai target. Karena untuk kepentingan investasi, juga untuk kepentingan masyarakat,โ tambahnya.
Dengan menerima pesan-pesan tersebut, AHY berkomitmen untuk melanjutkan dan meningkatkan upaya pemberantasan mafia tanah serta menyelesaikan tugas-tugas penting dalam bidang Agraria dan Tata Ruang.(AD)