MEDIA NUCA โ Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengakui bahwa terdapat aliran dana dari mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), ke partainya.
Namun, menurut Sahroni, nilai nominalnya hanya Rp 840 juta. Dalam pengakuannya, ia menyebut bahwa dana sebesar Rp 800 juta sudah dikembalikan ke negara melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pengakuan tersebut disampaikan Ahmad Sahroni setelah menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan SYL.
Sahroni mengungkapkan bahwa SYL pernah dua kali mengirimkan uang ke NasDem dengan nominal yang berbeda. Total uang yang diterima partainya dari SYL sebesar Rp 840 juta, di mana Rp 800 juta telah dikembalikan melalui KPK.
Sementara sisanya, Rp 40 juta, digunakan untuk sumbangan bantuan gempa di Cianjur.
โAda Rp 40 juta yang perlu dikonfirmasi, dan penyidik sudah menyarankan untuk pengembalian hari ini untuk segera ditransfer ke virtual account,โ kata Sahroni pada Jumat (22/3/2024).
Menurut Sahroni, NasDem siap mengembalikan aliran dana sebesar Rp 40 juta yang disebut dalam dakwaan kasus pemerasan anak buah dan gratifikasi SYL. Pihaknya menunggu perintah resmi dari KPK untuk melakukan pengembalian tersebut.
Politisi NasDem ini juga telah memenuhi panggilan KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus TPPU yang melibatkan SYL.
Sahroni menyatakan kesiapannya untuk memberikan klarifikasi dalam kapasitasnya sebagai Bendahara Umum Partai NasDem.
โMungkin KPK akan bertanya mengenai keterlibatan saya sebagai Bendahara Umum dalam partai secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan apa yang dilakukan Pak SYL,โ ujar Sahroni kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK.
Dengan demikian, NasDem menegaskan keterbukaan dan kesiapan untuk berkolaborasi dengan pihak berwenang dalam menangani kasus ini.(AD)
