MEDIA NUCA – Pada hari Idul Fitri 2023, protes meletus di luar masjid Stockholm di Swedia di mana seorang pengungsi Irak, Salwan Momika, membakar beberapa halaman Al-Qur’an sebagai tindakan menghina.
Dia juga meletakkan sepotong daging asap di atas kitab suci itu dan mulai menginjak-injaknya dengan kakinya.
Karena aksi tersebut dibiarkan oleh pemerintah Swedia, perdana menteri Irak pun langsung memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia beberapa jam kemudian sebagai protes atas penodaan kitab suci Islam itu.
Siapakah Salwan Momika?
Pria bernama lengkap Salwan Sabah Matti Momika, diketahui melarikan diri dari Irak ke Swedia beberapa tahun lalu dan tinggal di kota Järna di Södertälje, Stockholm County.
Pria berusia 37 tahun tersebut tiba di Swedia pada April 2018 dan menerima status pengungsi pada April 2021. Dia adalah mantan pemimpin milisi di Irak yang berafiliasi dengan kelompok pro-Iran yang disebut Pasukan Mobilisasi Populer.
Dia juga diketahui menggambarkan dirinya sebagai seorang politisi, pemikir, dan penulis ateis dan tercerahkan di halaman Facebook-nya.
Pada tanggal 20 Juli, Momika menggelar protes lain di Stockholm, menginjak dan menendang salinan kitab suci umat Islam di luar kedutaan Irak meskipun ia menahan diri untuk tidak membakarnya.
Dia mengatakan motifnya adalah untuk memprotes Islam dan untuk menyoroti pentingnya kebebasan berbicara.