MEDIA NUCA โ Penyelenggara kontes kecantikan Miss Italia, Patrizia Mirigliani, membela keputusan mereka untuk melarang peserta transgender, yang telah menyulut kontroversi. Meskipun menghadapi kritik dari beberapa pihak, Miss Italia tetap berpegang pada persyaratan bahwa peserta harus menjadi wanita sejak lahir. Sementara itu, aksi protes dari komunitas transgender terus menyebar luas di media sosial.
Dilansir dari CNN (19/7/2023), kontes kecantikan Miss Italia menjadi sorotan berita setelah penyelenggara Patrizia Mirigliani secara terbuka mengkritik upaya kompetisi kecantikan lain yang menyambut peserta transgender. Mirigliani menggambarkan strategi ini sebagai โagak absurd.โ
โDalam beberapa waktu terakhir, kontes kecantikan telah mencoba membuat berita dengan โฆ menggunakan strategi yang menurut saya agak absurd. Sejak didirikan, kontes saya telah menetapkan dalam regulasinya (bahwa peserta) โฆ harus menjadi wanita sejak lahir.โ kata Patrizia Mirigliani, dengan tegas dalam sebuah wawancara di sebuah siaran radio.
Komentar kontroversial Mirigliani memicu reaksi keras dari komunitas transgender setelah Rikkie Kollรฉ, seorang peserta transgender, memenangkan gelar Miss Netherlands untuk pertama kalinya.
Miss Italia, bagaimanapun, menegaskan bahwa kompetisi mereka saat ini hanya terbuka untuk kandidat perempuan sejak lahir.
Pernyataan Mirigliani dikecam oleh komunitas transgender dan melayangkan protes karena Organisasi Miss Italia tidak memberikan klarifikasi tentang bagaimana kriteria kelayakan ditetapkan. Meskipun demikian, Organisasi Miss Italia juga menyatakan bahwa kontes ini selalu siap beradaptasi dengan perubahan zaman.
Seorang anggota asosiasi nirlaba Italia Mixed LGBTQIA, Federico Barbarossa, menantang kebijakan kontes tersebut dengan berhasil masuk sebagai peserta, mengklaim bahwa sebagai seorang pria trans yang ditetapkan sebagai wanita saat lahir, dia memenuhi syarat untuk berpartisipasi.
Tanggapan positif dari pihak transgender lainnya menyusul protes Barbarossa. Beberapa kontestan pria transgender telah mendaftar untuk Miss Italia, dan penyelenggara menyatakan bahwa mereka akan berpartisipasi dalam seleksi lokal dan dapat berparade di depan publik jika dipilih oleh juri teknis.
Sementara itu, perhatian internasional tertuju pada Rikkie Kollรฉ, Miss Netherlands yang transgender, yang akan mewakili negaranya di kompetisi Miss Universe. Sementara beberapa negara berupaya menerima peserta transgender, Miss Italia tetap teguh dengan kebijakan mereka.
Miss Italia telah lama menjadi media bagi para kontestan untuk meraih kesuksesan di dunia hiburan, jurnalistik, politik, dan kewirausahaan. Kontroversi ini mencerminkan perdebatan yang sedang berlangsung tentang inklusivitas dalam kontes kecantikan dan peran mereka dalam mencerminkan perubahan sosial.
Di tengah perdebatan mengenai peserta transgender dalam kontes kecantikan, Miss Italia tetap kokoh dengan keputusan mereka untuk melarang peserta transgender. Respons dari komunitas transgender dan para pendukungnya terus tersebar di media sosial, menggarisbawahi isu-isu tentang inklusivitas dan perubahan sosial dalam kontes kecantikan modern. (AD)