Home ยป Studi Terbaru: Tingkat Kematian Akibat Alkohol Meningkat Tajam, Wanita Lebih Rentan

Studi Terbaru: Tingkat Kematian Akibat Alkohol Meningkat Tajam, Wanita Lebih Rentan

by Media Nuca

MEDIA NUCA โ€“ Tingkat kematian pria terkait alkohol melonjak sejak 2009, dengan peningkatan yang tajam sejak 2018. Namun, bagi wanita, tren naik ini dimulai lebih awal, satu dekade sebelumnya, dan telah meningkat lebih cepat setiap tahunnya. Data mengejutkan ini, mengutip CNN (29/7/2023), diungkapkan oleh penelitian terbaru yang diterbitkan di JAMA Network Open.

Dalam periode 2018 hingga 2020, tingkat kematian terkait alkohol pada pria, rata-rata meningkat sekitar 12,5% per tahun. Namun, angka kematian yang terkait alkohol pada wanita meningkat sekitar 15% setiap tahun dalam rentang waktu yang sama.

Studi ini dilakukan oleh para peneliti dengan menganalisis data dari basis data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, yang mencatat penyebab kematian mendasar. Kematian terkait alkohol termasuk berbagai kondisi seperti keracunan alkohol, penyakit hati, gastritis, dan lainnya, namun tidak termasuk cedera tidak disengaja atau pembunuhan yang mungkin terkait tidak langsung dengan alkohol.

Para peneliti menemukan bahwa kematian terkait alkohol meningkat secara keseluruhan pada pria dan wanita dari semua kelompok usia. Yang menarik, kesenjangan antara kematian pada pria dan wanita menyempit, terutama di antara kelompok usia lansia (65 tahun ke atas).

Meskipun penelitian ini menunjukkan peningkatan angka kematian akibat alkohol pada wanita, para peneliti menegaskan bahwa ini tidak berarti wanita lanjut usia minum lebih banyak daripada sebelumnya. Mereka mencatat bahwa โ€œbeban akumulasi dampak buruk penggunaan alkohol kronisโ€ mungkin lebih besar pada wanita.

Faktanya, ada beberapa perbedaan biologis yang membuat wanita lebih rentan terhadap efek alkohol daripada pria, seperti kadar enzim metabolis alkohol yang lebih rendah. Hal ini dapat menyebabkan paparan yang lebih lama dan kerusakan organ yang lebih signifikan dari waktu ke waktu.

Selain faktor biologis, tingkat stres juga menjadi faktor kunci dalam penyalahgunaan alkohol, baik pada pria maupun wanita. Penyempitan kesenjangan dalam penggunaan alkohol pada wanita bisa mencerminkan peningkatan tingkat stres dan gangguan terkait stres yang dialami oleh wanita dalam beberapa tahun terakhir.

George F. Koob, direktur Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme, menekankan bahwa selama pandemi, wanita menghadapi risiko lebih tinggi terhadap kecemasan dan depresi dibandingkan pria. Tekanan dari pandemi kemungkinan memengaruhi mereka lebih berat.

Sayangnya, banyak pengobatan untuk gangguan penggunaan alkohol telah diuji coba pada pria, sehingga penelitian lebih lanjut mengenai pengobatan yang lebih tepat bagi wanita diperlukan. (AD)

You may also like

Leave a Comment

TENTANG KAMI

MEDIA NUCA berfokus pada isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Media ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang relevan dan berimbang dari tingkat internasional, nasional, hingga tingkat lokal.

Feature Posts