MEDIA NUCA – Sejumlah organisasi relawan Jokowi telah melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim atas dugaan penghinaan Presiden. Akan tetapi, menurut Sekretaris Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP), Relly Reagen, laporan itu ditolak Bareskrim.
Relly mengungkapkan alasan Bareskrim menolak laporan tersbut karena pihak Bareskrim mensyaratkan klarifikasi resmi dari Presiden Jokowi langsung sebagai pihak yang dirugikan.
“Dan mereka merasa tidak mungkin memanggil Presiden,” kata Relly, Senin, (31/07/2023).
Sebelumnya, Relly mengatakan pihaknya telah berkonsultasi dengan pihak Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu atau SPKT Bareskrim.
Namun setelah 9 jam berkonsultasi, kata Relly, SPKT Bareskrim menolak laporan dan mengalihkannya ke pengaduan masyarakat.
Relly mengatakan pengaduan masyarakat ini masih ada kemungkinan naik menjadi laporan polisi apabila penyidik telah menyambangi Presiden Jokowi dan mengklarifikasi pengaduan relawan.
“Bukti videonya udah kami serahkan, kami sertakan yaitu kanal YouTube Refly Harun,” kata dia.
Angkat bicara perihal adanya pelaporan atas Rocky Gerung, ahli hukum tata negara Refly Harun berpendapat bahwa tidak seharusnya Relawan Jokowi melapor Rocky ke polisi.
Hal itu karena menurut Refly, Rocky Gerung hanya mengkritik fungsi Jokowi sebagai seorang kepala negara dan bukan mengkritik pribadinya.
“Yang dikritik itu adalah jabatannya, fungsinya. Sementara kehidupan pribadinya sepanjang itu tidak ada kaitannya dengan jabatannya itu tidak ada masalah,” beber Refly dikutip dari kanal YouTube-nya, Selasa (01/8/2023).
Refly Harun juga menegaskan bahwa seorang pejabat tidak bisa tersinggung, karena jabatan itu bukan orang.
“Tidak seharusnya pejabat itu tersinggung kalau dia dikritik, termasuk kritik paling keras sekalipun,” ungkapnya.
