MEDIA NUCA โ Dalam kunjungan bersejarahnya ke Republik Persatuan Tanzania, Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Presiden Republik Persatuan Tanzania, Samia Suluhu Hassan, serta masyarakat Tanzania secara keseluruhan.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Tanzania.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Dar Es Salaam State House, Jokowi menyoroti pentingnya hubungan yang telah terjalin antara benua Afrika dan Indonesia selama beberapa dekade.
โKita bersyukur memiliki akar hubungan yang kuat. Sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955 serta Gerakan Non-Blok tahun 1961,โ ungkap Jokowi, mengutip presidenri.go.id, Selasa (22/8/2023).
Salah satu hal yang menjadi fokus utama dalam pertemuan ini adalah semangat kolaborasi antara negara-negara berkembang, yang pernah diwujudkan dalam momentum bersejarah Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan Gerakan Non-Blok.
โSpirit โBandungโ harus terus dipertebal solidaritas dan kolaborasi antarnegara the global south harus terus diperkokoh,โ ajak Jokowi.
Dalam konteks ini, Jokowi menyoroti bahwa negara-negara di kawasan selatan global, yang mencakup 85 persen populasi dunia, memiliki suara dan kepentingan untuk didengar oleh dunia internasional.
โGlobal South berisikan 85 persen populasi dunia, sehingga seharusnya dunia mendengarkan suara dan kepentingan negara the global south termasuk hak lakukan lompatan pembangunan,โ tegas Jokowi.
Kunjungan ini memiliki makna khusus, karena setelah lebih dari 30 tahun, Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin Indonesia yang pertama kali mengunjungi Republik Persatuan Tanzania.
Dalam upayanya untuk memperkuat kolaborasi antarnegara selatan global, Jokowi membawa semangat kerjasama yang kuat dan kesepahaman untuk mewujudkan potensi bersama dalam hal pembangunan dan pertumbuhan.
Dalam suasana yang penuh harapan, kedua pemimpin ini menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tanzania serta antara negara-negara selatan global. Kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam upaya menjalin kolaborasi yang bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan bersama.(AD)
