MEDIA NUCA – Dilaporkan BBC News Polisi anti-terorisme Prancis menembak dan melukai seorang wanita tak bersenjata yang mengenakan cadar setelah dia mengancam penumpang kereta api, kata pihak berwenang Paris.
Petugas melepaskan tembakan delapan kali ketika wanita tersebut menolak mematuhi perintah polisi, kata seorang sumber kepada BBC.
Alarm dibunyikan oleh para penumpang kereta pinggiran kota RER di distrik ke-13 di Selatan Paris.
Prefek Paris mengatakan polisi kemudian melakukan intervensi di stasiun kereta Bibliothèque François-Mitterrand.
Wanita itu dilaporkan terdengar meneriakkan “Allahu Akbar” atau “Tuhan Yang Maha Besar”.
“Polisi mengkhawatirkan keselamatan mereka,” tambah sumber itu.
Dia dikatakan kritis tetapi stabil setelah ditembak di bagian perut.
Juru bicara pemerintah Olivier Véran mengatakan bahwa wanita tersebut telah divonis bersalah karena mengancam personel militer yang berpartisipasi dalam Operasi Sentinelle, operasi militer untuk melindungi situs sensitif di Prancis dari serangan teror.
Petugas yang menembaknya memakai kamera tubuh, tambah Véran.
Dua investigasi telah diluncurkan oleh pihak berwenang. Yang pertama mengenai tindakan perempuan tersebut, dan yang lainnya untuk menentukan apakah penggunaan senjata api oleh polisi dapat dibenarkan.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Prancis akibat perang Israel-Hamas.
Awal bulan ini, seorang guru terbunuh dan dua orang terluka parah di sebuah sekolah di Perancis Utara oleh seorang penyerang yang dilaporkan berteriak “Allahu Akbar”.
Setelah insiden tersebut, Prancis menaikkan peringatan keamanan kontra-terorisme ke tingkat tertinggi.
Secara terpisah, wilayah Paris juga diguncang oleh serangkaian insiden antisemit dalam beberapa hari terakhir. Bintang Daud ditemukan digeletakkan pada bangunan di beberapa wilayah Paris dan sekitarnya.
Di Saint-Ouen, pinggiran utara, Bintang Daud ditemukan dicampakkan di rumah seorang warga. Wali Kota Karim Bouamrane menyerukan agar para pembuat grafiti “antisemit dan rasis” dituntut seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
Sekitar 60 lagi Bintang Daud digrafiti di beberapa bangunan di arondisemen ke-14 Paris pada malam tanggal 30-31 Oktober.
Emmanuel Grégoire, wakil Wali Kota Paris Anne Hidalgo, mengatakan bintang-bintang tersebut akan disingkirkan dan penyelidikan akan dilakukan.
“Antisemitisme terus membunuh,” kata Grégoire. “Kami tidak akan pernah menyerah untuk melawan.”