Home ยป Perjalanan Spiritual Ayaan Hirsi Ali: Dari Islam ke Ateisme, Kini Menemukan Rumah Baru dalam Kekristenan

Perjalanan Spiritual Ayaan Hirsi Ali: Dari Islam ke Ateisme, Kini Menemukan Rumah Baru dalam Kekristenan

by Media Nuca

MEDIA NUCA โ€“ Ayaan Hirsi Ali, seorang aktivis yang lama menjadi kritikus Islam, telah mengumumkan perubahan keyakinannya dari ateisme menjadi Kekristenan.

Dalam esai yang diterbitkan di situs web UnHerd, yang kemudian diulas oleh Catholic Agency News (CNA), ia mengungkapkan bahwa perubahan ini adalah bagian dari perjalanan spiritualnya dan tanggapan terhadap โ€œhampa nihilistikโ€ dalam dunia modern.

Hirsi Ali, yang dikenal sebagai kritikus vokal terhadap kekerasan ekstremis dan intoleransi dalam Islam, awalnya keluar dari agama Islam pada tahun 2002 dan menyatakan dirinya sebagai seorang ateis.

Namun, dalam esainya, ia menyatakan bahwa hidup tanpa dimensi spiritual menjadi tidak tahan dan hampir destruktif, mendorongnya untuk memeluk agama Kristen.

Menurut Hirsi Ali, ateisme gagal memberikan jawaban yang memadai terhadap pertanyaan sederhana: โ€œApa arti dan tujuan hidup?โ€ Ia berpendapat bahwa kekosongan yang ditinggalkan oleh mundurnya gereja di dunia modern diisi oleh dogma quasi-agamawi yang irasional.

Hirsi Ali juga menyatakan bahwa perubahan keyakinannya tidak hanya bersifat pribadi tetapi juga โ€œglobal.โ€

Ia menekankan bahwa peradaban Barat berada dalam ancaman dari berbagai front, termasuk Rusia, Tiongkok, Islamisme global, dan ideologi woke. Dalam menghadapi krisis ini, ia menyakini bahwa Kekristenan memiliki jawaban yang komprehensif.

Aktivis tersebut berpendapat bahwa upaya modern dan sekuler untuk melawan ancaman-anacam ini tidak berhasil secara tuntas. Menurutnya, satu-satunya cara untuk berhasil melawan ancaman tersebut adalah dengan menjawab pertanyaan mendasar: โ€œApa yang menyatukan kita?โ€

Bagi Hirsi Ali, jawaban terpercaya terletak pada keinginan untuk mempertahankan warisan tradisi Yahudi-Kristen, yang menurutnya melibatkan gagasan dan lembaga yang dirancang untuk melindungi kehidupan manusia, kebebasan, dan martabat.

Meskipun ia mengaku masih memiliki banyak hal untuk dipelajari tentang Kekristenan, Hirsi Ali menegaskan bahwa ia menemukan โ€œcara yang lebih baik untuk mengatasi tantangan keberadaanโ€ dalam agama Kristen daripada dalam Islam atau ateisme.

Sebagai penerima berbagai penghargaan atas aktivismenya, Hirsi Ali telah berperan penting di Dewan Perwakilan Rakyat di Belanda dan bekerja di lembaga-lembaga terkenal seperti Hoover Institution di Universitas Stanford dan American Enterprise Institute.

Esainya menciptakan gelombang diskusi tentang perjalanan spiritualnya dan tanggapannya terhadap tantangan global yang dihadapi oleh peradaban Barat. (AD)

You may also like

Leave a Comment

TENTANG KAMI

MEDIA NUCA berfokus pada isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Media ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang relevan dan berimbang dari tingkat internasional, nasional, hingga tingkat lokal.

Feature Posts