MEDIA NUCA โ Dalam semangat kebersamaan dan kerjasama yang erat antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Diraja Malaysia (TDM), Patroli Terkoordinasi seri 2/2023 telah sukses dilaksanakan di wilayah perbatasan darat Kalimantan Barat.
Kegiatan ini menjadi simbol keakraban serta kemitraan yang kokoh dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah masing-masing negara.
Menurut Mayor Arm Andreas Prabowo Putro, S.I.Pem., M.I.P., M.Han., Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 16/TK, patroli terkoordinasi ini mencerminkan hubungan persahabatan yang kuat antara TNI dan TDM.
โKegiatan ini merupakan bentuk kerjasama yang baik dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah perbatasan darat Indonesia dan Malaysia,โ ujarnya saat menghadiri kegiatan Penutupan Patroli Terkoordinasi di Pos Kotis Gabma Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu (15/2023).
Patroli terkoordinasi TNI-TDM seri 2/2023 dilaksanakan selama kurang lebih 10 hari, mulai dari tanggal 5 hingga 14 November 2023.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam menjaga stabilitas dan mencegah potensi konflik di perbatasan kedua negara.
Upacara penutupan, yang dihadiri oleh Inspektur Upacara Dankolakopsrem 121/Abw, Brigjen TNI Luqman Arief, S.I.P dan Panglima 3 Briged TDM Brigedier Jeneral Adnan bin Hj Hashim, menegaskan arti penting kerjasama bilateral.
Dalam amanatnya, Dankolakopsrem 121/Abw menyampaikan bahwa Patroli Terkoordinasi ini merupakan implementasi kesepakatan dari acara UCM Malindo, bertujuan untuk mencegah permasalahan atau kesalahpahaman di perbatasan.
Patroli dimulai dengan upacara pembukaan di Pos Gabma Tebedu, Malaysia, pada tanggal 5 November 2023, dan diakhiri dengan upacara penutupan di Pos Gabma Entikong, Indonesia.
Mayor Arm Andreas Prabowo Putro menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai langkah strategis untuk menjaga keamanan, tetapi juga sebagai bentuk komunikasi antara TNI dan TDM, menciptakan sinergi positif di antara mereka.
Kegiatan Patroli Terkoordinasi TNI-TDM menjadi bagian penting dari kerjasama regional, mengukuhkan keterlibatan kedua negara dalam memelihara perdamaian dan kestabilan di wilayah perbatasan darat Kalimantan Barat. (AD)
