MEDIA NUCA โ Perusahaan Umum (Perum) Bulog Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berperan aktif dalam membantu masyarakat kurang mampu di Kota Kupang dengan menyalurkan bantuan pangan beras (BPB) sebanyak 10 kilogram.
Manajer Operasional Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Faizal Jafar, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 ini, sebanyak 426.590 keluarga penerima manfaat (KPM) telah menerima bantuan tersebut.
Proses penyaluran bantuan pangan ini telah dimulai sejak pekan lalu, dengan total jumlah beras yang didistribusikan mencapai 4,2 juta kilogram.
Faizal Jafar menyampaikan bahwa penyaluran ini dilakukan bekerja sama dengan Kantor Pos, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Bulog.
โKami siap terus menyalurkan bantuan ini hingga ke pelosok, sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami. Kami berkerja sama dengan Kantor Pos untuk memastikan bantuan ini sampai kepada yang membutuhkannya,โ ujarnya.
Faizal menegaskan bahwa penyaluran bantuan pangan beras ini akan berlanjut hingga Juni 2024, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Namun, untuk kelanjutannya, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari instansi terkait.
Sementara itu, beberapa keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Kupang berharap agar program bantuan beras dan uang tunai dari pemerintah untuk keluarga kurang mampu dapat terus berlanjut di masa depan.
Maria Susmiati, warga kelurahan Oeba Kota Kupang, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diterima.
โJujur, bantuan ini sangat membantu kami untuk meringankan beban ekonomi keluarga kami,โ ujarnya saat ditemui di Kantor Pos Kota Kupang.
Dia menjelaskan bahwa bantuan berupa 10 kilogram beras per kepala keluarga yang diterima merupakan bantuan untuk periode Desember 2023.
Maria merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan tersebut, dan mengungkapkan bahwa ini merupakan kali kedua dirinya menerima bantuan sejak kali pertama yang diterima sebelumnya.
Erni, warga Kelurahan Oepura, Kota Kupang, turut mengungkapkan keberterimaan atas bantuan pangan yang telah disalurkan. Ia menyatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu mengurangi pengeluaran belanja beras yang kini mahal di pasaran.
Pemberian bantuan pangan ini menjadi solusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia, terutama di tengah krisis El Nino dan gejolak harga beras belakangan ini.
Warga berharap agar program ini dapat terus berlanjut di masa depan demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. (AD)
