MEDIA NUCA โ Sejumlah emak-emak yang tergabung dalam Gerakan Keadilan Rakyat (GKR) menggelar aksi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, pada Selasa (27/2/2024). Aksi ini merupakan respons terhadap dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, para peserta aksi, termasuk sejumlah emak-emak, melakukan tindakan kontroversial dengan membakar โkerandaโ, ban bekas, dan sampah. Petugas keamanan dari Bawaslu RI dan pihak kepolisian langsung merespons cepat untuk memadamkan api yang muncul akibat tindakan pembakaran tersebut.
Dalam orasi yang disampaikan di depan Bawaslu RI, para emak-emak meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk menggulirkan hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Irwen (56), salah satu peserta aksi, menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah permasalahan utama yang harus diatasi.
โPakde (Jokowi) itu adalah permasalahan utama. Jadi kita harus mendukung juga hak angket yang akan digulirkan. Mudah-mudahan dengan adanya hak angket kita bisa terbuka, kecurangan Pemilu bisa diselidiki,โ ucap Irwen di atas mobil komando.
Selain menuntut hak angket, para peserta aksi juga mengkritik kenaikan harga sembako, khususnya beras. Mereka meyakini bahwa naiknya harga pangan merupakan pengalihan dugaan kecurangan pemilu.
โIbu-ibu harus tahu, kita harus bisa membawa misi dan visi kita agar beras turun. Teman-teman, kita jangan mau dialihkan kecurangan pemilu dengan harga beras. Betul tidak?โ tegas Irwen.
Aksi ini menjadi sorotan karena mencuatnya wacana hak angket di DPR RI terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024. Kubu Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan diharapkan akan mengajukan wacana tersebut untuk mengusut lebih lanjut dugaan kecurangan yang terjadi.(AD)