Home » Khotbah Bikin Gaduh, Pendeta Gilbert Cium Tangan JK dan Minta Maaf, JK: Islam Itu Pemaaf

Khotbah Bikin Gaduh, Pendeta Gilbert Cium Tangan JK dan Minta Maaf, JK: Islam Itu Pemaaf

by Media Nuca

MEDIA NUCA – Sempat gaduh video Pendeta Gilbert Lumoindong di mana pendeta kelahiran Jakarta 1966 itu membahas soal Zakat umat Islam dan Perpuluhan umat Kristen.

Dalam video tersebut diketahu Pendeta Gilbert membandingkan perpuluhan dalam agama Kristen dengan Zakat dalam agama Islam yang hanya 2,5 persen dari penghasilan.

“Sebelum sembahyang (salat) Islam diwajibkan cuci semuanya, saya bilang lu dua setengah. Gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, tapi sudah disucikan oleh darah Yesus,” kata Gilbert dalam sebuah ibadah Mingguan yang disambut tawa jemaat.

Pendeta yang juga pebisnis ini dalam khotbahnya tersebut juga menyinggung soal gerakan ibadat dalam agama Islam yang dinilainya lebih susah daripada yang ada dalam agama Kristen yang dikaitkannya dengan besaran Zakat dan Perpuluhan.

“Loh kita kan bayar 10 persen. Makanya kebaktian kita hanya berdiri, tepuk tangan ya santai. Tapi kalau ‘dua setengah’ (merujuk ke ketentuan pembayaran Zakat dalam Islam) setengah mati. Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki. Gak semua orang bisa. Kaki mesti dilipat, tapi yaudahlah, dua setengah,” ujarnya lagi-lagi disambut gelak tawa umat.

Video tersebut sontak saja ramai diperbincangkan oleh warganet. Tak sedikit yang mengecam isi khotbah tersebut termasuk dari kalangan Kristen sendiri.

Mencegah berkembangnya kegaduhan yang timbul, Pendeta Gilbert dengan sigap melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) untuk menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang ia picu melalui khotbahnya itu.

“Pertama-tama, sebelum saya lanjutkan kalimat saya ini dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada. Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah pilpres, mau menyambut pilkada, dan baru saja merayakan Idul Fitri hari raya yang baik, dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan Kristus lalu menyambut kenaikan-Nya ke Surga saya pikir ini suasana yang seharusnya baik,” kata Gilbert lalu mencium tangan JK sebagai simbol permintaan maafnya kepada Umat Muslim.

Gilbert juga menjelaskan bahwa ia tidak berniat untuk mengolok-olok atau menghina agama tertentu dan bahwa khotbah tersebut disampaikan dalam ibadah intern dan bukan untuk umum.

Pertemuan Pendeta Gilbert dengan Jusuf Kalla dalam rangka klarifikasi dan permintaan maaf Gilbert atas isi khotbahnya yang menimbulkan kegaduhan publik terjadi di kediaman JK di kawasan Jakarta Selatan, pada Senin (15/4/2024).

Jusuf Kalla sendiri dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya toleransi dan saling menghargai antarumat beragama di Indonesia.

“Dalam Islam, ada ayat yang berbunyi lakum dinukum waliyadin, yang berarti ‘agama saya, agama saya dan agamamu, agamamu’. Kita harus saling menghargai tanpa saling mengkritik atau menghina,” ujarnya.

Tokoh nasional itu juga mengutarakan alasan dirinya menjadi mediator dalam proses klarifikasi ini yakni karena tingginya potensi kesalahpahaman yang bisa berakibat fatal, seperti yang pernah terjadi di Poso dan Ambon.

“Karena itulah, sebelum meluas kita harus selesaikan, padamkan. Tadi (yang bersangkutan) minta maaf. Islam itu pemaaf, jangan lagi (ada konflik). Itu alasannya,” kata Jusuf Kalla.

You may also like

Leave a Comment

TENTANG KAMI

MEDIA NUCA berfokus pada isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Media ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang relevan dan berimbang dari tingkat internasional, nasional, hingga tingkat lokal.

Feature Posts