Home » Menko Airlangga Hartarto: Indonesia Raih Peringkat ke-2 Investasi Digital Terbesar di ASEAN

Menko Airlangga Hartarto: Indonesia Raih Peringkat ke-2 Investasi Digital Terbesar di ASEAN

by Media Nuca

MEDIA NUCA — Dalam acara Opening Ceremony Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 pada Kamis (1/8/2024), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia kini menjadi tujuan investasi digital terbesar kedua di ASEAN dengan nilai mencapai USD21,97 miliar.

“E-commerce Indonesia menyumbang 40% pangsa pasar di ASEAN, pada tahun 2023 mencapai USD77 miliar. Bonus demografi dengan kemampuan teknologi yang tinggi, sebesar 53% dari populasi, turut mendukung pencapaian ini,” ujar Menko Airlangga.

Menurut Menko Airlangga, dukungan dan fondasi yang kokoh sangat diperlukan untuk memastikan laju ekonomi digital tetap stabil dan memberikan manfaat maksimal.

Infrastruktur digital yang merata, talenta digital yang unggul, dukungan bagi start-up dan UMKM, serta regulasi yang adaptif dan melindungi adalah beberapa aspek yang perlu diperkuat.

Selain itu, peningkatan inklusi keuangan juga menjadi prioritas guna mencapai target inklusi keuangan nasional.

Beberapa program penting seperti QR Code Indonesian Standard (QRIS) terus didorong melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif.

Kolaborasi dengan pihak ketiga seperti Program Strive dari Mastercard Indonesia dan Promise 2 Impact dari ILO juga dilakukan untuk meningkatkan akses layanan keuangan dan memperluas literasi keuangan.

Upaya ini bertujuan mencapai target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024.

“Langkah akselerasi digital ini menjadi fokus inovasi dan investasi ke depan dengan dua hal utama. Pertama, hilirisasi dari semikonduktor. Indonesia telah dipilih oleh Amerika dalam Indo Pasific Economic Framework (IPEF) sebagai salah satu dari tujuh negara prioritas yang akan mendapatkan ITSI Fund untuk pengembangan semikonduktor. Kedua, pengembangan ekosistem artificial intelligence untuk peningkatan R&D dan pengembangan teknologi futuristik di beberapa kabupaten,” ungkap Menko Airlangga.

Pemerintah juga telah menyelesaikan kebijakan Strategi Nasional Ekonomi Digital 2030, yang diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor digital terhadap PDB Indonesia secara bertahap hingga mencapai 20% pada tahun 2045.

Di tingkat regional, Indonesia telah mencapai kesepakatan untuk mengembangkan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) guna memajukan digitalisasi dan interoperabilitas di kawasan ASEAN.

“DEFA adalah satu-satunya kerjasama ekonomi digital di dunia dan menjadi percontohan dalam pertemuan ministerial di OECD. Dengan program ini, ekonomi ASEAN yang saat ini bernilai USD1 triliun diproyeksikan naik menjadi USD2 triliun. Ekonomi digital Indonesia pada tahun 2030 yang diperkirakan USD360 miliar, diproyeksikan naik menjadi USD600 miliar,” pungkas Menko Airlangga.

Dengan berbagai inisiatif dan kolaborasi ini, Indonesia diharapkan terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam ekonomi digital di ASEAN dan global.(AD)

You may also like

Leave a Comment

TENTANG KAMI

MEDIA NUCA berfokus pada isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Media ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang relevan dan berimbang dari tingkat internasional, nasional, hingga tingkat lokal.

Feature Posts