MEDIA NUCA – Peringatan darurat dengan lambang Garuda Pancasila dan tulisan ‘RI-00’ menjadi viral di media sosial menyusul pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Pilkada di parlemen.
Di Jakarta dan sejumlah daerah, aksi protes menolak revisi UU Pilkada semakin meluas.Hingga Kamis petang, demonstran masih berkumpul di luar gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta.
Sebagian pagar gedung DPR rusak akibat upaya massa untuk memasuki kompleks parlemen. Ketegangan meningkat ketika pengunjuk rasa berhasil menerobos kawasan gedung, memicu upaya pembubaran oleh pihak kepolisian menggunakan gas air mata dan meriam air.
Sekitar 3.000 personel polisi dikerahkan untuk mengamankan situasi.
Kericuhan juga meluas ke beberapa daerah, termasuk Semarang, Jawa Tengah, di mana demonstrasi berakhir dengan bentrokan.
Dalam 24 jam terakhir, ‘peringatan darurat indonesia’ mencatat volume pencarian lebih dari 200.000 di media sosial, menunjukkan betapa besarnya perhatian publik terhadap isu ini.
Garuda Pancasila dengan tulisan ‘Peringatan Darurat’ kini menjadi simbol perlawanan di jagat maya, dengan sejumlah aktivis mengorganisir unjuk rasa di lapangan pada Rabu petang.
Konsolidasi protes juga muncul di Jakarta dan beberapa kota lainnya, mengarah pada mobilisasi massa ke Senayan.
Kondisi saat ini menunjukkan tingkat ketidakpuasan yang tinggi terhadap revisi UU Pilkada, dengan masyarakat aktif menyuarakan penolakan melalui berbagai saluran, baik di dunia maya maupun di jalanan.(AD)