MEDIA NUCA โ Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pentingnya pendekatan pragmatis dan inovatif dalam menyelesaikan perundingan ekonomi digital di ASEAN.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan serta Investasi Singapura, Gan Kim Yong, di sela-sela The 24th ASEAN Economic Community (AEC) Council Meeting, Senin (7/10/2024).
Airlangga menegaskan bahwa ASEAN perlu memahami perbedaan level ambisi, kepentingan, dan kapasitas di antara negara-negara anggotanya dalam ekonomi digital.
โIndonesia memahami bahwa terdapat perbedaan level ambisi, kepentingan, dan kapasitas di antara negara-negara anggota ASEAN dalam ekonomi digital, sehingga perlu ada pendekatan yang pragmatis dan inovatif agar ASEAN dapat menyelesaikan perundingan sesuai dengan target,โ ujarnya.
Perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (ASEAN DEFA) yang diluncurkan pada Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu, ditargetkan mencapai 50% pada tahun 2024 dan selesai substansial pada tahun 2025.
Perjanjian ini diproyeksikan menjadi kesepakatan ekonomi digital komprehensif pertama di dunia, yang akan meningkatkan nilai ekonomi digital ASEAN menjadi USD2 triliun pada tahun 2030.
Selain itu, Menko Airlangga dan Gan Kim Yong juga membahas tindak lanjut program kerja sama Tech:X Pilot, yang diluncurkan pada Singapore-Indonesia Leadersโ Retreat di Istana Bogor, 29 April 2024.
Program ini memungkinkan pergerakan profesional di sektor teknologi antara kedua negara. Airlangga mendorong agar inisiatif tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama dengan membuka kesempatan melalui berbagai perusahaan dan universitas.
Dalam pertemuan tersebut, Singapura juga menyambut baik keinginan Indonesia untuk bergabung dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP TPP), yang diharapkan dapat melengkapi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) bagi ASEAN.
โCP TPP akan menjadi pelengkap bagi RCEP bagi ASEAN dalam menavigasi geoekonomi kawasan,โ tegas Airlangga.
Isu strategis lainnya juga dibahas, termasuk konflik Timur Tengah, pemilihan presiden Amerika Serikat, serta perkembangan energi terbarukan dan teknologi hijau di kawasan.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Menko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso; Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Edi Pambudi; Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional Sub Regional; serta tim ahli di bidang pengembangan investasi.
Dengan penyelesaian ASEAN DEFA dan penguatan kerja sama teknologi melalui Tech:X Pilot, Indonesia dan Singapura diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang lebih inklusif di kawasan Asia Tenggara.(AD)