Oleh: Maria Novani Sriastuti
MEDIA NUCA โ Ensiklik Laborem Exercens yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1981 terus memiliki relevansi yang kuat dalam menghadapi tantangan-tantangan sosial masa kini. Salah satu elemen kunci dalam ensiklik ini adalah penekanan pada solidaritas sosial.
Mari kita telaah bagaimana konsep ini tetap relevan dalam konteks zaman sekarang dan menghadapi tantangan-tantangan yang kita hadapi.
Pertumbuhan Ketidaksetaraan (Adanya Strata Sosial)
Laborem Exercens dengan jelas menegaskan pentingnya mengatasi ketidaksetaraan dalam dunia kerja. Hari ini, ketidaksetaraan ekonomi dan peluang kerja masih menjadi masalah besar.
Solidaritas sosial mengajarkan kita untuk tidak hanya memperhatikan kepentingan pribadi, tetapi juga kepentingan bersama. Ini termasuk dukungan terhadap upaya-upaya yang mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan peluang yang adil bagi semua. Singkatnya, kita harus menghindari penindasan yang timbul akibat nepotisme.
Globalisasi
Dunia semakin terhubung melalui proses globalisasi. Solidaritas sosial, sebagaimana diajarkan dalam Laborem Exercens, mengajarkan bahwa kita semua adalah bagian dari satu keluarga manusia.
Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab untuk mendukung pekerja di seluruh dunia, memastikan bahwa mereka bekerja dalam kondisi yang layak, dan mendukung hak asasi manusia di semua tempat. Kesejahteraan pekerja menjadi tanggung jawab bersama, terutama bagi pemilik modal atau saham yang mempekerjakan mereka.
Perubahan Teknologi
Teknologi terus berkembang dan mengubah cara kita bekerja. Laborem Exercens mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan aspek kemanusiaan dalam pekerjaan. Solidaritas sosial hari ini mencakup memastikan bahwa perubahan teknologi membantu meningkatkan kualitas hidup pekerja, bukan menggantikan mereka.
Kehadiran teknologi seharusnya menjadi sarana untuk menyelesaikan pekerjaan, tanpa mengabaikan kehadiran mereka yang tidak memiliki kemampuan manual, karena mereka mungkin terbatas dalam menghadapi perkembangan teknologi.
Krisis Kesehatan
Pandemi COVID-19 adalah contoh nyata dari tantangan masa kini. Solidaritas sosial mengajarkan kita untuk bekerja sama dan mendukung mereka yang paling rentan dalam masyarakat. Ini juga relevan dalam mendukung pekerja yang terdampak oleh krisis ini.
Solidaritas menjadi tindakan nyata dari sikap saling mendukung dalam menghadapi berbagai kesulitan. Laborem Exercens menegaskan pentingnya solidaritas antar sesama sebagai bentuk martabat manusia. Dari pandemi COVID-19, kita belajar menjadi sesuatu yang berarti bagi sesama.
Perubahan Lingkungan
Laborem Exercens juga menekankan tanggung jawab kita terhadap lingkungan. Solidaritas sosial hari ini mencakup perlindungan alam semesta, mengingat dampak pekerjaan dan industri terhadap lingkungan.
Tugas sebagai ciptaan bukan hanya mengonsumsi, tetapi juga melestarikan. Perubahan dalam lingkungan adalah hasil dari kebutuhan dan ukuran produksi suatu barang. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial melibatkan menjaga keseimbangan lingkungan terhadap perubahan ini.
Dalam dunia yang terus berubah, ajaran solidaritas sosial dalam Laborem Exercens tetap relevan. Ini adalah panggilan untuk melihat pekerjaan sebagai cara untuk melayani sesama manusia dan untuk berusaha menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.
Tantangan-tantangan masa kini memerlukan sikap inklusif dan peduli terhadap kepentingan bersama, yang merupakan esensi dari solidaritas sosial yang diajarkan oleh ensiklik ini.
Singkatnya, Laborem Exercens adalah seruan apostolik yang mengingatkan kita akan panggilan manusia sebagai makhluk pekerja, tetapi juga sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dan berbagi dalam semangat solidaritas.(AD)
