MEDIA NUCA โ Sangap Surbakti, Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis (Jarnas) 98, mengeluarkan kritik pedas terhadap Adian Napitulu, seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Sangap menegaskan agar Adian tidak selalu menyeret-nyeret rakyat ke dalam pusaran kisruh penyelenggaraan Pemilu, terutama setelah peran rakyat dalam Pilpres 2024 berakhir pada 14 Februari lalu.
โKemarin saya nonton talkshow politik ada Adian. Dia selalu menyeret-nyeret rakyat dalam pusaran kisruh penyelenggaraan pemilu. Itu tidak elok. Rakyat sudah selesai perannya,โ ucap Sangap di Sekretariat Jarnas 98, Rabu (21/2/2024).
Sangap juga meminta Adian untuk menerima kekalahan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, yang diusung PDI Perjuangan pada Pilpres kali ini.
Menurut Sangap, kekalahan tersebut menjadi bukti bahwa pasangan tersebut tidak dipercaya oleh rakyat untuk mengemban amanah.
โGini ya, kekalahan Ganjar-Mahfud itu merupakan kumulasi kinerja partai si Adian. Waktu Covid, menteri dari Partai itu tega loh nilep bansos yang seharusnya jadi hak rakyat. Lalu kemarin si Adian teriak-teriak menyeret rakyat ke dalam pusaran kisruh penyelenggaraan pemilu, pikirannya masih sehat apa sakit sih?,โ terang Sangap.
Sangap menilai bahwa tindakan Adian yang kerap menyeret-nyeret rakyat menjadi bukti ketidaksiapan Partai tempat Adian bernaung untuk meyakinkan rakyat agar memilih Ganjar-Mahfud.
Selain itu, kelakuan Adian dianggap sebagai indikasi lemahnya saksi-saksi dari PDI Perjuangan di lapangan saat memantau jalannya proses penghitungan suara.
โJangan-jangan saksi-saksi mereka tidak dipersenjatai dengan handphone yang memiliki teknologi muktahir. Kalau seperti ini terjadi, ya jangan salahkan KPU, tapi introspeksi diri dong apa sih yang udah kalian berikan ke saksi kalian itu,โ tandasnya.
Kritik tajam dari Sangap Surbakti ini menggambarkan ketegangan dalam arena politik pasca-Pemilu dan memberikan sorotan terhadap tanggung jawab politisi terhadap tindakan dan pernyataan mereka dalam panggung publik.(AD)