MEDIA NUCA โ Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan pencapaian signifikan dalam penurunan tingkat kemiskinan ekstrem dan pengangguran di Indonesia pada konferensi pers terkait RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Menurut Menko Airlangga, tingkat kemiskinan ekstrem berhasil turun ke 0,83% per Maret 2024, mendekati target 0% pada akhir tahun. Selain itu, tingkat pengangguran juga menurun ke 4,82% pada Februari 2024, dengan penambahan jumlah pekerja sebanyak 3,55 juta orang dalam periode Februari 2023 hingga Februari 2024.
Meskipun kondisi perekonomian global masih dipenuhi ketidakpastian, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat dengan pertumbuhan yang solid.
Pada kuartal kedua tahun 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05% (yoy), melampaui pertumbuhan negara-negara seperti Cina (4,7%), Rusia (4%), Singapura (2,9%), Amerika Serikat (2,8%), Italia (0,9%), dan Uni Eropa (0,75%).
Tingkat inflasi di Indonesia pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,13% (yoy), berada dalam kisaran target 2,5% ยฑ 1% dan lebih rendah dibandingkan negara-negara seperti Iran (32,23%), Laos (26,11%), Pakistan (11,10%), Belgia (3,65%), dan Korea Selatan (2,55%).
Surplus perdagangan Indonesia juga terus berlanjut dengan catatan surplus USD 472 juta pada Juli 2024, menjadikan ini surplus ke-51 berturut-turut sejak Mei 2020.
Strategi Pemerintah dalam Mempertahankan Fundamental Ekonomi yang Kuat
Menko Airlangga juga menyampaikan strategi pemerintah ke depan untuk menjaga fundamental ekonomi yang kuat melalui revitalisasi mesin ekonomi konvensional dengan program unggulan seperti Kartu Prakerja, UU Cipta Kerja, Proyek Strategis Nasional (PSN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta aksesi ke dalam OECD dan CPTPP.
Selain itu, pemerintah berencana mengembangkan mesin ekonomi baru melalui pemanfaatan digitalisasi, penggunaan AI, pengembangan pusat data, transisi energi, hilirisasi, penguatan ekosistem kendaraan listrik (EV), serta inisiasi industri semikonduktor.
Pemerintah juga berkomitmen pada program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat, termasuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), makan siang bergizi gratis, dan rehabilitasi sekolah.
Empat Modal Besar Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kesempatan yang sama, Menko Airlangga menekankan pentingnya menjaga empat modal besar pertumbuhan ekonomi: modal fisik, modal manusia, modal natural, dan modal sosial.
Upaya yang dilakukan termasuk peningkatan konektivitas melalui pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik, perbaikan tata kelola dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), optimalisasi insentif untuk transisi energi yang ramah lingkungan, serta peningkatan transparansi terkait pengungkapan perubahan iklim.
RAPBN 2025 dan RKP 2025 dirancang dengan tema โAkselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan,โ menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam acara tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh beberapa pejabat tinggi, termasuk Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Wakil Menteri Pertanian, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, serta Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran.(AD)