MEDIA NUCA โ Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam sambutannya di Kongres IX Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) hari ini, menyoroti pentingnya bonus demografi dalam sejarah peradaban suatu bangsa.
โNah bonus demografi ini hanya 1 kali di dalam sejarah peradaban suatu bangsa. Dan bonus demografi ini untuk menentukan apakah negara kita, negara Indonesia ini mampu lepas dari jebakan negara menengah. Nah ini menjadi tantangan buat kita, makanya kita harus meningkatkan produktivitas dan kita harus melakukan continue learning atau belajar terus menerus,โ ungkap Menko Airlangga di Jakarta, Sabtu (8/7/2023),
Dalam sambutannya, Menko Airlangga juga memuji kontribusi dan optimisme para pekerja dan buruh dalam mencapai kondisi ekonomi Indonesia yang positif.
โPurchasing Managersโ Index atau PMI kita kemarin baru dirilis yaitu 52,5%. Nah ini tidak bisa ada tanpa adanya optimisme dari teman-teman buruh. Karena ini adalah yang tertinggi di kawasan ASEAN. Sehingga tentu perekonomian kita kemarin dalam Covid mampu tumbuh di 5%. Kita mampu menjaga inflasi kemarin sudah diumumkan di 3,52%. Pertumbuhan 5% adalah pertumbuhan kedua tertinggi diantara negara G20. Dan pertumbuhan ini sekali lagi adalah kontribusi dari kita semua, dari para pengusaha dan juga dari para pekerja ataupun para buruh,โ Kata Menko Airlangga lagi.
Salah satu tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi Indonesia adalah rendahnya produktivitas tenaga kerja. Pemerintah berusaha meningkatkan produktivitas dengan memperbaiki kualitas para pekerja melalui program Kartu Prakerja yang dilaksanakan secara digital.
Menko Airlangga juga menjelaskan tentang peluang pekerjaan yang muncul dari transisi energi dari fosil ke energi terbarukan, seperti pengembangan industri tenaga surya, geothermal, hydro energy, serta industri hijau (green energy).
โSelain itu, terkait dengan transisi energi dari energi berbasis fosil ke renewable energy akan banyak memiliki peluang pekerjaan antara lain pengembangan industri berbasis solar, pengembangan geothermal, pengembangan hydro energy, serta industri hijau (green energy). Hal ini menjadi penting karena sektor green energy sangat berkaitan dengan para buruh,โ katanya.
Menko Airlangga juga mengapresiasi peran KSBSI dalam kontribusinya pada G20 melalui Labour20. Ia menyebut serikat buruh sebagai mitra strategis Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Salah satu kebijakan Pemerintah yang disebutkan adalah Proyek Strategis Nasional yang menciptakan banyak lapangan kerja.
โSalah satu kebijakan lain yang dibuat Pemerintah yakni Proyek Strategis Nasional. Dan Proyek Strategis Nasional ini mempekerjakan banyak tenaga kerja. Nah ini yang terus kita dorong bahwa inti dari hampir seluruh program kerja Pemerintah adalah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja,โ tegas Menko Airlangga.
Dengan tantangan bonus demografi dan upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja, Indonesia berada dalam posisi yang menjanjikan untuk melampaui jebakan negara menengah dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. (AD)