MEDIA NUCA โ Selama bertahun-tahun, upaya para bintang tenis โNext Genโ untuk mengatasi dominasi โBig Threeโ dunia tenis, yakni Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic, telah berakhir dengan kegagalan.
ย Namun, ada tanda-tanda perubahan saat Carlos Alcaraz, pemain muda berusia 20 tahun, berhasil mengalahkan Djokovic dalam final. Kemenangan Alcaraz ini menunjukkan bahwa generasi baru tenis siap mengambil alih tongkat estafet.
Dilansir dari CNN, Senin (17/7/2023), Sejak kemenangan Andy Murray dan Stan Wawrinka di Grand Slam pada tahun 2016, hanya Daniil Medvedev yang berhasil mengungguli โBig Threeโ dengan kemenangan di US Open 2021.
Namun, kemenangan Alcaraz atas Djokovic di US Open 2022 menandai peralihan ke era baru. Setelah 10 tahun tak terkalahkan di lapangan, Djokovic yang tangguh akhirnya menyerah kepada pemain muda yang percaya bahwa mereka mampu mengubah dinamika tenis.
Alcaraz, yang mengungkapkan kegembiraannya usai kemenangan, mengatakan bahwa prestasinya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk generasi baru pemain tenis.
Ia berharap bahwa kemenangannya ini akan menginspirasi pemain muda lainnya dan membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan โBig Threeโ. Namun, Alcaraz tetap realistis dan menyadari bahwa Djokovic dan Nadal masih merupakan pesaing yang tangguh.
Meskipun Djokovic mengalami kekalahan di final US Open, ia masih menunjukkan ketangguhan dan kemampuan terbaiknya. Pada usia 36 tahun, Djokovic membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang bagi performa terbaiknya. Ia tetap merupakan ancaman serius dalam perlombaan menuju gelar Grand Slam.
Kemenangan Alcaraz atas Djokovic juga menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan terjadinya pergantian kekuasaan di dunia tenis. Meskipun Alcaraz memiliki potensi yang besar, ia tidak terburu-buru untuk mengklaim perubahan tersebut.
Ia mengakui bahwa Djokovic masih sangat kuat, dan Federer serta Nadal juga tetap dalam persaingan. Alcaraz percaya bahwa perdebatan tentang pergantian kekuasaan ini harus ditunda beberapa tahun ke depan untuk melihat perkembangan lebih lanjut.
Djokovic sendiri mengakui kekuatan mental Alcaraz yang luar biasa dan menggambarkannya sebagai campuran dari ketiga pemain legendaris, yaitu Federer, Nadal, dan dirinya sendiri. Ia menghargai ketahanan mental dan kedewasaan Alcaraz pada usia yang masih sangat muda.
Djokovic juga mencatat kemampuan adaptasi Alcaraz dan menyebutnya sebagai kunci kesuksesan karier di berbagai permukaan lapangan.
Meskipun Alcaraz menunjukkan potensi besar dan Djokovic mengakui kualitasnya, Djokovic tetap bertekad untuk mempertahankan posisinya di puncak tenis. Ia berharap untuk melihat persaingan baru yang hebat di masa depan, termasuk pertandingan antara dirinya dan Alcaraz di US Open.
Djokovic percaya bahwa pertemuan antara dua pemain terbaik di dunia akan menjadi tontonan yang luar biasa dan membawa kebaikan bagi olahraga secara keseluruhan.
Dengan semakin dekatnya pergantian kekuasaan di dunia tenis, perlu dicatat bahwa Djokovic, Federer, dan Nadal masih memiliki peranan penting dalam menentukan jalan karier mereka sendiri. Walaupun Alcaraz dan generasi baru pemain tenis menunjukkan potensi yang besar, hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan tentang siapa yang akan mengambil alih kepemimpinan sepenuhnya. (AD)