MEDIA NUCA โ World Youth Day (WYD) telah menjadi momen penting bagi banyak pemuda Katolik di seluruh dunia. Dilansir dari Catholic News Agency (27/7/2023), pada tahun 2011 di Madrid, perayaan World Youth Day tersebut memiliki dampak besar pada kehidupan Nelson Cintra. Kini, ia sudah menjadi Pastor Muda yang berkarya di paroki St. Yohanes Paulus II, di Idaho Falls, Amerika Serikat, setelah melewati perjalanan iman yang menakjubkan.
Perjalanan iman Cintra dimulai setelah lulus dari Ohio State pada tahun 2008, ketika dia merenungkan makna hidup dan tujuan eksistensialnya. Meskipun dia telah menerima sakramen-sakramen Katolik, dan keluarganya katolik tetapi itu hanya sebatas pada status saja. Kehilangan ayahnya karena kanker meninggalkan bekas yang mendalam, membuatnya meragukan keberadaan Tuhan selama sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Namun, dalam krisis hidupnya, Cintra memutuskan untuk berdoa dan mencari bimbingan Tuhan. Ia mulai menggali ajaran iman Katolik dan mencari jawaban dalam Gereja. Kehidupannya berubah ketika dia pergi ke World Youth Day di Madrid, atas dorongan kakaknya, Nalita Maria Mugayar. Di acara tersebut, ia merasa terkesan dengan iman dan cinta para peserta yang hidup dalam keyakinan mereka.
Salah satu momen paling berarti baginya adalah ketika ia bertemu dengan Paus Benediktus XVI. Pidato Paus tentang relativisme membuka mata Cintra, dan ia menyadari bahwa pandangan hidupnya terpengaruh oleh sistem moral yang salah.
Saat hujan badai membasahi kerumunan 2,5 juta peziarah, Cintra merasa terpanggil untuk berlutut dan berdoa, menyerahkan seluruh hidupnya kepada Kristus.
Meskipun awalnya menolak ide menjadi imam karena menganggap dirinya telah menjalani kehidupan berdosa, dorongan dari seseorang dalam kelompoknya dan kenangan tentang Santo Agustin mempengaruhi keputusannya.
Ia mulai berdoa rosario setiap hari, mendalami bacaan harian di โMagnificat,โ mendengarkan radio Katolik, dan terlibat secara aktif di parokinya.
Pada tahun 2013, dia memutuskan untuk masuk seminar dan ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 9 Juni di Keuskupan Boise.
Semuanya dimulai dari janji di World Youth Day di Madrid, dan kini ia berharap untuk kembali ke WYD 2023 di Lisbon sebagai seorang imam. Cintra berharap dapat memberikan dukungan seperti yang pernah dia terima dari imam lain di WYD Madrid
Bagi para pemuda yang akan menghadiri World Youth Day, Cintra menyarankan untuk menyerahkan seluruh hidup mereka kepada Yesus tanpa ragu. Pengalaman pribadinya di WYD telah membuktikan bagaimana momen tersebut dapat menjadi titik balik dalam hidup seseorang dan membawa mereka pada perjalanan spiritual yang menakjubkan.
Kisah Nelson Cintra adalah pengingat bagi kita semua tentang kekuatan iman dan bagaimana perjalanan spiritual yang mengejutkan bisa membentuk hidup seseorang dengan cara yang tak terduga. Semoga kisahnya menginspirasi dan menggerakkan banyak orang untuk menemukan makna dan tujuan dalam hidup mereka dengan lebih dalam. (AD)