MEDIA NUCA โ Meg 2: The Trench adalah sebuah film yang menyakitkan bagi penggemar setia film The Meg dan para pecinta film hiu secara umum.
Dilansir dari IGN Southeast Asia, film ini disutradarai oleh Ben Wheatley. Meg 2: The Trench diadaptasi dari novel The Trench karya Steve Alten oleh penulis Jon Hoeber, Erich Hoeber, dan Dean Georgaris.
Namun, sayangnya, Meg 2 gagal memberikan kesan yang memuaskan dan justru mencuri banyak elemen dari film-film unggulan lainnya, seperti Aliens karya James Cameron, Jurassic Park: The Lost World karya Steven Spielberg, dan Underwater karya William Eubank.
Meskipun Jason Statham kembali berperan sebagai penyelam Jonas Taylor, film ini gagal menggambarkan petualangan masa lalu karakternya di dunia kriptozoologi akuatik. Kehilangan karakter Suyin Zhang, yang diperankan oleh Li Bingbing, dan romansa menarik antara Statham dan Li membuat Meg 2 kehilangan daya tariknya. Statham kembali menjadi pahlawan aksi yang klise, tanpa kedalaman karakter yang menarik.
Permasalahan lainnya adalah skenario yang terasa kurang bermakna dan tidak terhubung dengan baik antara film The Meg dan Meg 2. Cerita tentang proyek penelitian lautan yang disusupi oleh pesaing yang mencuri teknologi terasa seperti ulangan adegan yang sudah sering dilihat sebelumnya, dan dialog-dialognya juga terasa datar.
Selain itu, Meg 2 juga mengalami masalah dalam penggunaan green screen dan efek digitalnya. Adegan serangan hiu terlihat mengerikan karena efek digital yang buruk, yang berbeda dengan awal film yang lebih mengesankan. Hal ini menyebabkan lokasi โPulau Funโ terasa kosong dan tidak menarik.
Ketegangan dan aksi dalam film ini juga tidak cukup menggigit. Meskipun ada beberapa adegan menegangkan ketika megalodon muncul dari kedalaman laut yang pekat, namun ketegangan tersebut tidak cukup terasa di seluruh film. Kekerasan dalam film ini berada pada tingkatan PG-13 dan tidak memiliki dampak yang berarti.
Pada akhirnya, Meg 2: The Trench adalah sebuah kekecewaan besar. Film ini gagal memberikan pesan dan nilai tambah yang diharapkan dari sebuah sekuel, terutama setelah kesuksesan film The Meg. Alih-alih memberikan pengalaman seru dengan perasaan ketakutan dan keseruan, Meg 2 terasa seperti campuran bahan-bahan tanpa semangat yang menghasilkan produk yang mengecewakan.
Film The Meg berhasil membawa kesegaran pada genre film hiu dan megalodon, tetapi sayangnya, Meg 2: The Trench gagal mencapai hal yang sama. Bagi para penggemar film monster dan film hiu, ini merupakan kekecewaan yang besar dan mengurangi daya tarik dari potensi sekuel ini.
Meg 2: The Trench kemungkinan akan menjadi salah satu film yang terlupakan dan tidak berkesan di antara banyak film monster lainnya. (AD)