MEDIA NUCA โ Dalam data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu provinsi di Indonesia dengan tingkat kemiskinan tertingg. NTT menduduki posisi ketiga dari lima provinsi dengan tingkat kemiskinan yang signifikan.
Hasil survei per Maret 2023 mencatat bahwa jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 25,9 juta orang, atau sekitar 9,36% dari total penduduk.
NTT, dengan persentase penduduk miskin sebanyak 19,96%, berhasil mengalami penurunan dari data September 2022 yang mencatatkan angka sebesar 20,23%.
Jumlah penduduk miskin di NTT pada Maret 2023 tercatat sebanyak 1.141.110 jiwa, mengalami penurunan sekitar 8.060 jiwa dalam kurun waktu enam bulan.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, menegaskan pandangannya terkait status kemiskinan di provinsinya.
Ia berpendapat bahwa NTT memiliki potensi kekayaan yang belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga belum bisa dikategorikan sebagai provinsi miskin.
โSaya selalu bilang, bukan ini provinsi miskin tapi kekayaannya belum dikerjakan. Karena itu, dia (NTT) belum kaya, bukan dia (NTT) miskin,โ kata Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri perayaan HUT ke-2 Badan Pangan Nasional di Kota Kupang, NTT, mengutip detik.com, Minggu (13/8/2023).
Viktor juga mengkritik para pemimpinnnya, menyebutnya sebagai faktor penyebab belum teroptimalnya potensi NTT.
โYa kenapa belum dikerjakan? Karena pemimpinnya tolol,โ tegasnya lagi.
Viktor Bungtilu Laiskodat menambahkan pandangan uniknya mengenai ciri khas manusia kaya, dengan membandingkan pilihan makanan.
Ia berpendapat bahwa orang kaya biasanya lebih memilih makanan protein yang banyak, sedangkan orang miskin cenderung memilih makanan pokok seperti nasi. Komentar ini memberikan gambaran lain mengenai permasalahan kemiskinan yang lebih kompleks. (AD)