MEDIA NUCA โ Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., menerima paparan akhir dari Pangkogabwilhan I, Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma, S.E., M.M., M.Sc., mengenai persiapan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN SUMMIT yang akan digelar pada tahun 2023. Acara ini berlangsung di Markas Besar TNI, Jakarta Timur, pada Jumat (25/8/2023).
Pangkogabwilhan I, sebagai kepala Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, telah menguraikan rencana Operasi Pengamanan (Pam) KTT ke-43 ASEAN SUMMIT. Operasi ini memiliki fokus pada pengamanan sangat penting (VVIP) untuk Presiden, Wakil Presiden, dan para Tamu Negara setara dengan Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan. Pengamanan ini akan berlangsung selama sembilan hari, mulai dari tanggal 1 hingga 9 September 2023, di seluruh wilayah Jakarta.
KTT ke-43 ASEAN SUMMIT Tahun 2023 melibatkan TNI dan Polri sebagai pilar utama dalam Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP, serta Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Pamwil).
Kerjasama yang kuat juga terjalin dengan kementerian/lembaga terkait dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bekerja sama dengan pemerintah pusat. Langkah ini mencakup perbaikan sejumlah ruas jalan di ibu kota dan peningkatan fasilitas umum.
Kegiatan KTT ke-43 ASEAN SUMMIT ini akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Untuk menjaga keamanan dan kelancaran acara, Satuan Tugas khusus dari TNI dan Polri telah dibentuk.
Ada tiga tingkatan pengamanan, dimulai dari Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) pada tingkatan pertama, dilanjutkan dengan ring 2 dan ring 3 yang melibatkan pasukan kewilayahan.
Pada presentasi akhir ini, yang dihadiri oleh perwakilan Polri dan lembaga terkait, Panglima TNI memberikan arahan kepada Komandan Satuan Tugas TNI dan Polri. Dia menekankan pentingnya persiapan yang matang dan koordinasi yang erat antara berbagai Satuan Tugas, guna memastikan keberhasilan Pengamanan VVIP yang efektif dan lancar.
โSemua Satuan Tugas Pengamanan harus bekerja proaktif dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, mengingat bahwa acara ini dihadiri tidak hanya oleh negara-negara ASEAN, tetapi juga oleh Organisasi Internasional. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi terhadap ancaman dari luar dan dalam negeri,โ jelas Panglima TNI.
Dalam kesempatan ini, Panglima TNI juga mengumumkan bahwa pada tanggal 1 September 2023, akan diadakan apel gelar pasukan Pengamanan VVIP di Monumen Nasional (Monas). Tujuan dari apel ini adalah untuk menilai kesiapan personel dan peralatan yang akan digunakan dalam acara KTT.
Hal ini sejalan dengan upaya untuk memastikan bahwa KTT ke-43 ASEAN SUMMIT berlangsung dengan aman, lancar, dan sukses. Panglima TNI juga akan melakukan tinjauan langsung ke lokasi-lokasi pelaksanaan pengamanan KTT ke-43 ASEAN. (AD)