MEDIA NUCA โ Kantor berita resmi Irak, INA, pada Rabu (27/9/2023) pagi, melaporkan otoritas kesehatan di Provinsi Nineveh telah menghitung sedikitnya 100 orang tewas dan lebih dari 150 orang terluka dalam kebakaran di sebuah aula pernikahan di Al-Hamdaniyah, wilayah Provinsi Nineveh, Irak utara.
Aparat mengatakan, jumlah korban dalam Insiden tragis di area di luar kota Mosul, sekitar 335 kilometer barat laut ibu kota Baghdad ini masih bisa bertambah.
Sejumlah saksi mata menuturkan, api mulai melahap bangunan tempat pesta pernikahan itu pada Selasa (26/9/2023) pukul 22.45 waktu setempat atau Rabu dini hari pukul 02.45 WIB.
Tayangan televisi Irak memperlihatkan kobaran api melalap aula tempat resepsi perkawinan tersebut. Disebutkan, ratusan orang menghadiri pesta perkawinan itu.
Para korban selamat dilarikan ke sejumlah rumah sakit untuk mendapatkan bantuan oksigen dan diperban.
โKami melihat api berkobar hingga luar aula tempat perkawinan. Mereka yang mampu (menyelamatkan diri) keluar dan mereka yang akhirnya tidak bisa (keluar) terperangkap. Mereka yang berhasil keluar pun mengalami cedera,โ ujar Imad Yohana (34), warga yang selamat dari inferno tersebut.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan penyelidikan atas insiden kebakaran tersebut. Melalui pernyataan yang dirilis secara daring, ia juga memerintahkan pejabat Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan untuk memberikan bantuan kepada para korban.
Dalam sebuah pernyataan, otoritas pertahanan sipil Nineveh melaporkan dugaan penyebab kebakaran pada pesta pernikahan ini mengarah pada penggunaan kembang api. Juga dilaporkan perihal temuan adanya panel-panel prefabrikasi yang sangat mudah terbakar dan melanggar standar keamanan di dalam aula tempat kebakaran terjadi.
โInformasi awal menunjukkan bahwa kembang api digunakan selama acara pernikahan, yang memicu kebakaran di aula,โ kata pernyataan tersebut, dikutip dari AFP.
โKebakaran tersebut menyebabkan beberapa bagian plafon runtuh karena penggunaan bahan konstruksi yang sangat mudah terbakar dan berbiaya rendah,โ sambung pernyataan tersebut.
Otoritas di sana menilai bahwa Standar keselamatan di sektor konstruksi dan transportasi Irak sering diabaikan yang memicu banyak peristiwa kebakaran secara beruntun.