MEDIA NUCA – Konflik Israel-Palestina kembali pecah setelah kelompok Hamas menembakkan sedikitnya 5.000 roket ke wilayah Israel sejak Sabtu (7/10/2023) pagi.
Israel membalas dengan menyatakan perang terbuka terhadap Hamas.
Konflik itu pun tidak kekurangan isu-isu kontroversial, mulai dari tuduhan Palestina bahwa Israel menyerang menggunakan bom fosfor putih yang dilarang sebagai kejahatan perang, hingga yang terbaru tuduhan Israel soal pembunuhan 40 bayi di Israel oleh kelompok Hamas.
Kasus terakhir dikatakan terjadi selama serangan ke wilayah Kfar Aza, di perbatasan Israel dan Gaza, Palestina.
Informasi tersebut disebarkan di media sosial dengan narasi bahwa IDF menemukan jenasah-jenasah termasuk 40 bayi yang dibunuh oleh Hamas di Kfar Aza.
Narasi itu disertai gambar dan video dari media Israel i24 News, yang menyebutkan mayat 40 bayi ditemukan di Kfar Aza.
Dalam video yang dibagikan, reporter mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan tentara Israel di lokasi, dan mereka mengaku menemukan bayi-bayi dengan kepala terpenggal.
“Saya berbicara dengan beberapa tentara tentang apa yang mereka saksikan dan mereka mengaku menemukan bayi-bayi dengan kepala terpenggal,” kata reporter tersebut.
Namun demikian, setelah ditelusuri, tidak ditemukan bukti untuk kalim tersebut. Kabar mengenai kelompok Hamas memenggal 40 bayi di Kfar Aza berasal dari laporan jurnalis i24 News, Nicole Zedek, yang dipublikasikan di X (Twitter), pada Rabu (11/10/2023).
Ia adalah salah satu reporter yang diundang oleh Israel Defense Forces (IDF) untuk melihat dampak serangan Hamas di wilayah Kfar Aza, pada Sabtu (7/10/2023).
Namun, klaim soal Hamas memenggal 40 bayi di Kfar Aza tidak dapat dikonfirmasi oleh IDF.
Kantor berita Turki, Anadolu Agency, menghubungi militer Israel melalui telepon untuk menanyakan klaim tersebut, dan unit juru bicara mereka mengatakan, “Kami telah melihat beritanya, tetapi kami tidak memiliki rincian atau konfirmasi mengenai hal itu.”