MEDIA NUCA – Sayap militer Hamas pada hari Kamis mengklaim “hampir 50” sandera tewas akibat serangan udara Israel.
Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, memberikan kabar terkini mengenai situasi penyanderaan dalam pernyataan melalui Telegram.
“Brigade Al-Qassam memperkirakan jumlah tahanan Zionis yang terbunuh di Jalur Gaza akibat serangan dan pembantaian Zionis telah mencapai hampir 50 orang,” kata Obeida di Telegram, dilansir AFP.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya membunuh wakil kepala intelijen Hamas, Shadi Barud, dalam serangan di Jalur Gaza.
IDF menuduh Barud adalah orang yang merencanakan serangan Hamas pada 7 Oktober lalu di Israel selatan.
Aksi Israel ini potensial memperluas konflik di Timur Tengah. Mengantisipasi hal itu, Iran memperingatkan Amerika sebagai sekutu dekat Israel.
Semakin dekatnya serangan darat yang direncanakan Israel ke Gaza, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian memperingatkan jika pembalasan Israel terhadap militan Hamas di Gaza tidak berakhir maka AS tidak akan luput dari serangan ini.
“Republik Islam Iran siap memainkan perannya dalam upaya kemanusiaan yang sangat penting ini, bersama dengan Qatar dan Turki. Tentu saja, pembebasan 6.000 tahanan Palestina merupakan kebutuhan dan tanggung jawab komunitas global,” kata Amirabdollahian dikutip Reuters.
Sementara itu, delegasi Hamas mengunjungi Moskow pada hari Kamis untuk melakukan pembicaraan mengenai pembebasan sandera asing termasuk warga negara Rusia yang ditahan kelompok militan tersebut di Gaza.
IDF menuduh Hamas menyandera sekitar 222 orang di Gaza. Sejauh ini, empat sandera telah dibebaskan oleh Hamas.
