MEDIA NUCA – Seperti dilansir NU Online, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memberi peringatan keras bagi para pengurus NU di semua tingkatan agar tidak membawa organisasi NU ke dalam kegiatan politik dan politik praktis.
Gus Yahya bahkan memastikan dirinya akan memberikan sanksi bagi yang berani “bermain api”.
“Kalau ada pengurus NU kemudian menggunakan lembaga NU untuk kegiatan politik, politik praktis, langsung kita tegur,” kata Gus Yahya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023) malam usai mengantar surat undangan Munas dan Konbes NU 2023 untuk Presiden Jokowi.
Terkait sanksi itu, Gus Yahya menyebut contoh pengurus NU di tingkat kabupaten (PCNU) yang ditegur karena memakai kantor untuk deklarasi capres.
Gus Yahya lantas mendorong para pengurus untuk mendukung capres-cawapres atas nama pribadi, bukan atas nama organisasi NU.
Komitmen PBNU untuk menarik diri dari politik praktis ditegaskan Gus Yahya sejak dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU. Ia tak mau PBNU sibuk ikut berkompetisi dalam pemilu dan pilpres. Baginya, tugas PBNU ialah membantu pemerintah, bukan mengambil alih tugas pemerintah.
Gus Yahya juga meminta agar tak ada pihak yang mengatasnamakan PBNU sebagai kendaraan politik dalam pertarungan elektoral.
“Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya, atas nama perilakunya sendiri-sendiri. Bukan atas nama NU.”
“Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon presiden atau calon wakil presiden,” tegas Gus Yahya.