MEDIA NUCA โ Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, meminta sebagai regulator untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap operasional kereta cepat di Indonesia.
Dalam pernyataannya di Gedung Nusantara II DPR RI pada Selasa (7/11/2023), Lasarus mengakui bahwa di tahap awal, penyesuaian-penyesuaian memang wajar terjadi, namun penting untuk mengawasi perkembangannya.
โAda apresiasi tapi banyak juga ada keluhan yang sampai ke Komisi V. Nah karena pelayanan, tentu bagian dari kita pengawasan itu juga bagian dari kita karena regulasinya di bawah naungan Kementerian Perhubungan,โ ungkap Lasarus.
Sementara itu, terkait dengan Layanan Rel Terpadu (LRT), Lasarus mengungkapkan bahwa masih ada banyak keluhan dari masyarakat terkait dengan fasilitas LRT, terutama dalam hal konektivitas antar moda. Bahkan, aspek teknis pun menjadi sorotan masyarakat.
โSaya sendiri diwawancarai oleh pers terkait dengan cepat ausnya roda. Ini menyangkut keselamatan, ini saya pikir juga sebagai regulator. Sebagai pengawas Kemenhub, kami titip pesan untuk secara seksama memperhatikan hal-hal teknis yang terkait dengan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pengguna khususnya kereta cepat dan LRT, demikian juga yang lain-lain,โ tegasnya lagi.
Menanggapi kritik tersebut, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa pihaknya sebagai regulator telah intensif mengontrol kereta cepat dan Kereta Rel Listrik (KRL).
Dia mengatakan, โBerkaitan dengan kereta cepat, kami regulator intensif, terutama juga KRL, mestinya yang punya perusahaan yang kontrol, tetapi kami yang panggil, kami sudah lapor presiden, saya kontrol baik kereta cepat maupun KRL tentang kasus-kasus yang terjadi. Insya Allah Desember ini akan selesai,โ ungkap Menhub Budi Karya Sumadi.
Selain itu, Menhub Budi Karya Sumadi juga menyampaikan permintaan kepada Komisi V DPR RI untuk memberikan waktu dan kesempatan selama 6 bulan guna meningkatkan kinerja.
โKami buat suatu pemantauan yang online, pak. Sekarang ini ada indikasi bahwa jumlah yang diekspor itu tidak sama dengan yang sebenarnya. Jadi nanti kalau ada sistem, nanti real-time, pak, jadi bisa kita pantau,โ jelas menhub lagi.
Dengan demikian, upaya pengawasan intensif terhadap kereta cepat, LRT, dan peningkatan kinerja di sektor transportasi menjadi perhatian utama yang diungkapkan dalam pertemuan ini. (AD)