MEDIA NUCA โ Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisi ekonominya di tingkat global dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai forum internasional.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah keikutsertaan Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF), sebuah forum yang menitikberatkan pada empat pilar utama untuk mengatasi tantangan ekonomi di wilayah Indo-Pasifik.
Pada Indo-Pacific Economic Framework Ministerial Meeting (IPEF-MM) yang diselenggarakan pada 14 November 2023, Indonesia bersama negara-negara anggota IPEF berhasil menandatangani kesepakatan penting terkait dengan Pilar II (Supply Chain).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
โPilar III terkait dengan green economy dan Pilar IV mengenai fair economy dimana fair economy termasuk mengenai corruption, kemudian juga terkait dengan FATF (Financial Action Task Force), itu seluruhnya juga sudah selesai teknisnya,โ ujar Menko Airlangga, Jumat (17/11/2023).
Meski demikian, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa isu yang masih perlu diselesaikan terkait dengan Pilar I (Perdagangan), seperti klaster pertanian, lingkungan, dan ketenagakerjaan. Namun, ia optimis bahwa pembahasan lebih lanjut akan dilakukan di kuartal pertama tahun depan.
Sebagai hasil dari partisipasi Indonesia dalam IPEF, terbentuklah empat perjanjian yang diharapkan akan menjadi standar tinggi dalam perdagangan, investasi, dan ekonomi.
Menko Airlangga juga menyoroti fasilitasi pembiayaan melalui IPEF, termasuk komitmen terhadap Just Energy Transition Partnership (JETP) dan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGGII).
Menko Airlangga menekankan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam forum ini membawa sejumlah manfaat, termasuk menjadikan supply chain Indonesia dianggap reliable dan aman, serta membuka peluang masuknya dalam rantai pasok global.
Lebih lanjut, pembahasan mengenai critical minerals diharapkan dapat memberikan keuntungan signifikan bagi produksi Electric Vehicle (EV) dan industri terkait di Indonesia.
Sementara itu, Menko Airlangga juga menyinggung tentang keikutsertaan Indonesia dalam forum APEC, terkait dengan transisi energy, sustainability, dan pencapaian target Paris Agreement.
Langkah-langkah konkret dalam forum-forum ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Partisipasi ini diharapkan membuka peluang lebih luas bagi Indonesia dalam menghadapi dinamika perekonomian global di masa depan. (AD)