MEDIA NUCA โ Pusat Penelitian Kependudukan BRIN dan International Labour Organization (ILO) melalui program 8.7 Accelerator Lab menjalin kerjasama strategis untuk melaksanakan survei kerja layak di sektor perikanan tangkap Indonesia.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mempromosikan kondisi kerja yang layak dan merumuskan kebijakan perlindungan yang lebih baik bagi awak kapal perikanan.
Menurut Ngadi, Ketua Pusat Penelitian BRIN, perhatian terhadap pekerja di sektor perikanan sangat penting mengingat mereka merupakan sumber penghasilan dan devisa negara.
โSurvei ini akan memberikan gambaran umum kondisi kerja, fokus pada aspek upah, keselamatan, jam istirahat, dan skema perlindungan sosial,โ ungkap Ngadi di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (5/12/23).
Survei ini akan melibatkan awak kapal yang aktif atau pernah bekerja di sektor perikanan nasional dan di laut lepas.
Dalam implementasinya, ILO dan BRIN berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pihak terkait dan membentuk โNational Steering Committeeโ yang terdiri dari pemerintah, organisasi pengusaha, organisasi pekerja, dan organisasi masyarakat sipil.
BRIN dan ILO berharap bahwa hasil survei ini dapat mendukung pengembangan dan peningkatan penghasilan pekerja kapal penangkap ikan.
โSemoga pekerja di sektor perikanan semakin sejahtera, dan Kementerian Tenaga Kerja (Menaker) dapat lebih memperhatikan situasi ini,โ tambah Ngadi.
Indonesia menjadi pelopor dalam inisiatif ini, dengan Afrika Selatan dan Ghana sebagai dua negara lain di mana program 8.7 Accelerator Lab akan melaksanakan survei serupa.
Selain itu, Indonesia sebagai poros maritim dunia memiliki peran sentral dalam masalah infrastruktur dan kedaulatan terhadap sumber daya laut.
Data terbaru dari Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat bahwa Indonesia menjadi produsen terbesar kedua hasil tangkapan perikanan laut setelah China.
Pada tahun 2020, hasil tangkapan perikanan laut Indonesia mencapai 6,43 juta ton dari total 78,8 juta ton hasil tangkapan perikanan laut global (FAO, 2022).
Dengan demikian, kolaborasi ini menjadi langkah signifikan untuk memastikan bahwa sektor perikanan Indonesia tidak hanya menjadi produsen terkemuka tetapi juga memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan pekerja di bidang ini. (AD)