Home ยป Pesta Demokrasi 2024: Putin, Modi, dan Trump Berpotensi Mengguncang Dunia

Pesta Demokrasi 2024: Putin, Modi, dan Trump Berpotensi Mengguncang Dunia

by Media Nuca

MEDIA NUCA โ€“ Pada tahun 2024, peta politik global bergerak dengan potensi perubahan besar, dengan pemilihan di beberapa negara kunci yang dapat membentuk arah masa depan demokrasi dan geopolitik.

Dilansir dari Reuters.com, pada Senin, (18/12/2023), ada tiga tokoh kontroversial, Vladimir Putin dari Rusia, Narendra Modi dari India, dan Donald Trump dari Amerika Serikat, mendominasi perhatian dunia dengan kemungkinan mempertahankan atau mendapatkan kembali kekuasaan.

Putin, yang telah lama menekan oposisi politik di Rusia, diperkirakan akan kembali sebagai presiden, menimbulkan pertanyaan tentang kelanjutan perang Rusia-Ukraina.

Sementara itu, Modi di India, pemimpin yang kontroversial, berusaha untuk memperpanjang masa pemerintahannya dengan menarik pemilih dan investor asing, meskipun kritik hak asasi manusia yang intens.

Di Amerika Serikat, situasinya semakin rumit dengan kemungkinan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Trump, yang masih mempertahankan klaim kontroversial terkait pemilihan 2020, dapat membawa ketegangan politik yang tinggi dan potensi risiko kerusuhan sipil jika kembali berkuasa.

Pentingnya pemilihan tahun 2024 tidak terbatas pada tiga negara tersebut. Pemilihan di Taiwan, Rusia, India, Amerika Serikat, dan bahkan Inggris, yang kemungkinan akan mengadakan pemilihan parlemen pada akhir tahun, menunjukkan bahwa lebih dari seperempat populasi dunia memiliki masa depan politik yang dipertaruhkan.

Pemilihan di Taiwan pada Januari mendatang, misalnya, dapat mempengaruhi hubungan antara Taiwan dan China, dengan Beijing menentang kandidat yang dianggap separatis.

Selain itu, di Afrika Selatan, ANC berisiko kehilangan mayoritas parlemen untuk pertama kalinya sejak Mandela memimpin pada 1994, membuka potensi era baru dalam demokrasi negara tersebut.

Meskipun demokrasi telah menghadapi tantangan selama beberapa dekade terakhir, laporan terbaru dari Freedom House memberikan gambaran yang kompleks. Meskipun terjadi penurunan dalam 35 negara, laporan tersebut mencatat peningkatan di 34 negara pada tahun 2022, menunjukkan bahwa demokrasi sedang mengalami kebangkitan.

Dengan begitu banyak pilihan kunci di seluruh dunia, tahun 2024 akan menjadi momen krusial untuk membahas dan mengamati perkembangan demokrasi global.

Ancaman terhadap demokrasi dari pemimpin otoriter, situasi geopolitik yang tegang, dan ketegangan politik internal di berbagai negara membuat tahun depan menjadi tahun yang penuh ketidakpastian dan potensi perubahan besar.(AD)

You may also like

Leave a Comment

TENTANG KAMI

MEDIA NUCA berfokus pada isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Media ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang relevan dan berimbang dari tingkat internasional, nasional, hingga tingkat lokal.

Feature Posts